Kamis 01 Oct 2020 07:53 WIB

Konflik Azerbaijan-Armenia Diikuti Saling Tuding

Puluhan orang meninggal dalam konflik Azerbaijan-Armenia.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Konflik Azerbaijan-Armenia Diikuti Saling Tuding. Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Luar Negeri Armenia menunjukkan kehancuran setelah perkelahian dii Republik Nagorno-Karabakh, di perbatasan Armenia dan Azerbaijan, pada 27 September 2020 (dikeluarkan 28 September 2020). Menurut laporan media, Armenia telah memberlakukan darurat militer dan mobilisasi militer total setelah bentrokan meletus dalam konflik teritorial antara Armenia dan Azerbaijan di Republik Nagorno-Karabakh, dengan kedua belah pihak melaporkan kematian warga sipil setelah penembakan, artileri dan serangan udara di sepanjang garis depan. Menurut laporan pada 28 September, Presiden Azeri Ilham Aliyev juga mengeluarkan keputusan tentang mobilisasi militer parsial.
Foto: EPA-EFE/ARMENIAN FOREIN MINISTRY PRESS OFFICE
Konflik Azerbaijan-Armenia Diikuti Saling Tuding. Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Luar Negeri Armenia menunjukkan kehancuran setelah perkelahian dii Republik Nagorno-Karabakh, di perbatasan Armenia dan Azerbaijan, pada 27 September 2020 (dikeluarkan 28 September 2020). Menurut laporan media, Armenia telah memberlakukan darurat militer dan mobilisasi militer total setelah bentrokan meletus dalam konflik teritorial antara Armenia dan Azerbaijan di Republik Nagorno-Karabakh, dengan kedua belah pihak melaporkan kematian warga sipil setelah penembakan, artileri dan serangan udara di sepanjang garis depan. Menurut laporan pada 28 September, Presiden Azeri Ilham Aliyev juga mengeluarkan keputusan tentang mobilisasi militer parsial.

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Saling tembak antara Armenia dan Azerbaijan diikuti aksi saling tuduh kedua pihak. Tuduhan terjadi karena tembakan yang terjadi pada Selasa (29/9), jauh dari zona konflik Nagorno-Karabakh. 

Dalam konflik itu, puluhan orang dilaporkan meninggal, selain ratusan lainnya yang luka-luka, sejak pertempuran terjadi pada Ahad lalu. Mengutip Arab News, Selasa (29/9) Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan,10 warga sipil meninggal akibat penembakan dari Armenia sejak Ahad lalu. Namun, tidak ada informasi resmi tentang korban dari pihak tentara Azerbaijan. 

Baca Juga

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan, sebuah bus sipil Armenia di Kota Vardenis, (perbatasan dengan Azerbaijan dan jauh dari Nagorno-Karabakh) terbakar setelah ditabrak pesawat tak berawak Azerbaijan. Meski tak ada laporan korban jiwa, kasus itu masih akan ditindaklanjuti lebih jauh. 

Sebagai kawasan, Nagorno-Karabakh adalah daerah yang sempat memisahkan diri dari Azerbaijan. Saat ini, diketahui jika wilayah itu diduduki oleh etnis Armenia dan didukung oleh Armenia. Kawasan itu, memisahkan diri dari Azerbaijan dalam konflik 1990-an silam, meskipun tidak diakui oleh negara mana pun sebagai republik merdeka.

Jika perang tersebut terus dilakukan, kekuatan regional utama seperti Turki dan Rusia bisa saja terseret. Terlebih, ketika Moskow merupakan satu aliansi pertahanan dengan Armenia. Sementara Ankara, sangat mendukung kerabatnya etnis Turki di Azerbaijan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement