Legislator : Pemerintah Harus Fokus Dalam Penyelamatan Korban di Cianjur

Kemensos segera menyalurkan bantuan langsung kepada korban serta mendata kerusakan

Kamis , 24 Nov 2022, 20:21 WIB
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban yang diduga seorang anak di Gedung Madrasah Nurul Iman, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Menurut keterangan orang tua Imas (34) anaknya bernama Asika Nur Fauziah (7) telah hilang saat terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin 21 November lalu. Hingga hari keempat masih belum ditemukan. Proses evakuasi tersebut ditunda hingga hari esok, akibat tumpukan material bangunan madrasah yang sulit bongkar. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban yang diduga seorang anak di Gedung Madrasah Nurul Iman, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Menurut keterangan orang tua Imas (34) anaknya bernama Asika Nur Fauziah (7) telah hilang saat terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin 21 November lalu. Hingga hari keempat masih belum ditemukan. Proses evakuasi tersebut ditunda hingga hari esok, akibat tumpukan material bangunan madrasah yang sulit bongkar. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menyampaikan keprihatinan dan berbela sungkawa dengan musibah gempa yang melanda Kabupaten Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022).

Ia menegaskan agar pemerintah pusat dan daerah untuk terus fokus dalam persoalan penyelamatan korban."Turut berduka mendalam atas musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Saya meminta pemerintah daerah serta stakeholder terkait untuk terus melakukan langkah-langkah penyelamatan korban, mengidentifikasi korban serta memberikan bantuan berupa kebutuhan logistik masyarakat terdampak," katanya pada Kamis (24/11/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan pemerintah dan stakeholder terkait perlu terus mengidentifikasi jumlah korban dan memenuhi kebutuhan logistik yang diperlukan masyarakat disana. Bupati telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi selama 30 hari hingga 20 Desember 2022. Karena kondisi darurat, Ia meminta BNPB dan BPBD memaksimalkan perannya dalam tanggap darurat. "Pelayanan yang diberikan terhadap masyarkat harus yang terbaik, tidak boleh ada daerah yang tidak terjangkau," katanya.

Ia meminta Kemensos segera menyalurkan bantuan langsung kepada korban serta mendata kerusakan bangunan akibat gempa di Cianjur.“Kemensos perlu segera memberikan bantuan secara langsung kepada korban dan  mengidentifikasi kerusakan akibat Gempa. ini penting, karena akan berpengaruh terhadap anggaran yang akan dikeluarkan untuk memberikan bantuan kepada korban bencana gempa yang rumahnya mengalami kerusakan, baik rumah dengan keadaan rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat,” kata dia.

Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meninjau penanganan dampak gempa bumi di sejumlah titik di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Dalam peninjauannya ini, ia menemukan masyarakat yang terdampak masih kekurangan tenda untuk mengungsi serta air."Termasuk juga kekurangan tenda yang ada. Tadi juga ada keluhan air, karena memang ini titiknya banyak, sehingga butuh waktu untuk mendistribusikan. Saya ingin pastikan itu semuanya segera terdistribusi,” kata Jokowi saat memberikan keterangannya usai peninjauan.