Perluasan Bandara Tjilik Riwut Butuh Dukungan Anggaran

Bandara Tjilik Riwut bisa berdampak pada geliat kebangkitan ekonomi daerah.

Jumat , 13 Apr 2018, 23:58 WIB
Komisi V DPR menilai Bandara Tjilik Riwut butuh bantuan APBN.
Foto: DPR RI
Komisi V DPR menilai Bandara Tjilik Riwut butuh bantuan APBN.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Bangunan utama perluasan terminal penumpang Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sudah selesai. Tinggal menyisakan pembangunan fasilitas penunjang, sehingga masih dibutuhkan dukungan anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi V Sigit Sosiantomo saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dalam rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu (11/4) lalu seperti dalam siaran persnya.

“Secara keseluruhan proyek perluasan terminal penumpang Bandara Tjilik Riwut bangunan utamanya sudah selesai, tinggal penyelesaian akhir pada landskap, area parkir, akses ke terminal lama dan fasilitas Garbarata,” terang Sigit, usai melihat langsung kondisi fisik bangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menilai, jika nantinya sudah dioperasikan, maka daya tampung terminal Bandara Tjilik Riwut bisa meningkat mencapai satu juta penumpang per tahun. Hal tersebut bisa berdampak pada geliat kebangkitan ekonomi daerah.

“Ke depan, Bandara ini juga potensial jika akan dinaikkan statusnya menjadi salah satu Embarkasi Calon Jamaah Haji di Kalimantan Tengah. Jika terwujud ini akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Tengah,” jelas Sigit menambahkan.

Terkait tambahan dukungan anggaran untuk finishing, politisi dapil Jatim ini menjelaskan bahwa tahun 2018 sudah dialokasikan sebesar Rp 175 miliar untuk penyelesaian berbagai fasilitas penunjang Bandara Tjilik Riwut, yang pada rencana awalnya ditargetkan tahun 2018 ini bisa selesai.

Sementara permintaan tambahan anggaran sebesar Rp 205 milliar dalam rencana kegiatan 2019 masih akan dibicarakan lebih lanjut, apakah masuk dalam APBN-Perubahan atau APBN 2019. Kebutuhan tersebut antara lain untuk pembangunan landasan pacu (runway) semula 2.500 meter diperpanjang menjadi 3.000 meter x 45 meter (9.843 ft x 148 ft).

Di sisi lain, Sigit juga mengingatkan Pemda agar dalam penyelesaian akhir nanti melibatkan kalangan arsitek lokal untuk desain interior dan fasilitas pendukung lainnya. Hal ini sesuai amanah UU Arsitek yang belum lama ini disahkan.

“Disayembarakan agar nanti desain interior Bandara ini dan berbagai ornamen khas Kalteng itu terasa begitu penumpang mendarat di sini,” pesan Sigit.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat pertemuan dengan Tim Kunspek Komisi V DPR RI mengemukakan bahwa Bandara Tjilik Riwut merupakan Bandara terbesar di Kalimantan Tengah, dan ke depan diharapkan bisa menjadi Embarkasi Calon Jemaah Haji Kalimantan Tengah.

“Pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut dengan luas 15.553 meter persegi dua lantai dengan daya tampung penumpang lebih dari 1.000 orang atau satu juta penumpang per tahun,” paparnya.

Orang nomor satu di Kalteng inipun sangat berharap kedatangan Tim Komisi V DPR RI dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dan transportasi melalui dukungan kebijakan anggaran di tingkat pusat.