DPR Kampanyekan Budaya Sebagai Investasi

Kamis , 23 Mar 2017, 13:13 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah (kiri).
Foto: dpr
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah mengajak pegiat kebudayaan di Bali untuk menjadikan kebudayaan sebagai investasi bukan sebagai biaya. "Mohon dukungan, kami sedang mengampanyekan 'Jadikan Budaya Sebagai Investasi Bukan Biaya'," kata Ferdi saat Uji Publik RUU Kebudayaan dihadapan tokoh adat, seniman, sejarawan, budayawan, dan akademisi Bali di kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Rabu (22/3).

Kampanye ini, kata dia, dimaksudkan agar masyarakat sadar bahwa pertahanan kita terakhir adalah tinggal budaya yang kita miliki. Dengan budaya Indonesia akan berani habis-habisan untuk bangsa ini.

 

"Kita akan bersaing dengan teknologi manufaktur Jepang tidak akan terkejar. Mau mengalahkan teknologi perang Amerika tidak akan mungkin," kata dia.

Ia menegaskan, pemanfaatan budaya bukan berarti dieksploitasi atau untuk dijual begitu saja, tentu ada tahapan seleksinya. Dalam kesempatan tersebut Ferdi juga menjelaskan selama ini kebudayaan terpinggirkan atau dipinggirkan, dalam konteks proses dan arah pembangunan nasional. Mengapa demikian? Karena, menurut Ferdi, kebudayaan tidak secara langsung menghasilkan sumber-sumber ekonomi atau pendapatan negara.

 

"Cara pandang seperti ini harus segera dihilangkan dan harus segera beralih kepada paradigma bahwa kebudayaan bukan sekadar biaya melainkan investasi masa depan," kata dia.