DPR Dorong LPEI Tumbuhkan Ekspor Indonesia

Rabu , 01 Feb 2017, 22:30 WIB
Ekspor Impor (ilustrasi)
Foto: Republika
Ekspor Impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir, mendorong Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) agar mampu menumbuhkan ekspor Indonesia. Hal tersebut mengingat sejumlah indikator menunjukkan realisasi pertumbuhan ekonomi yang positif.

"Angka pertumbuhan ekonomi sebenarnya bisa lebih tinggi, jika kegiatan ekspor dan impor tumbuh dalam area yang positif," kata Achmad Hafisz Tohir dalam rilisnya, Rabu.

Hafizs memaparkan, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 sebesar 5,0 persen yang disumbang oleh konsumsi rumah tangga 5,0 persen. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyatakan bahwa hal tersebut berarti ada tren penguatan yang perlu didukung pada masa mendatang.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mendorong Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) fokus pada tugas pokok dan fungsinya dan jangan sampai kinerjanya terganggu karena mendapat turut mengurus Kredit Usaha Rakyat. "KUR saat ini sudah menjadi porsi bank-bank Pemerintah maupun swasta," kata Mukhammad Misbakhun.

Politikus Partai Golkar ini menjelaskan, LPEI sebagai lembaga pembiayaan memang lebih fleksibel dibandingkan perbankan, karena keberadaan lembaga yang dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang LPEI itu tidak terikat aturan perbankan yang kaku.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berkomitmen untuk membantu peningkatan ekspor sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui bantuan kredit pembiayaan. "Bea cukai dan LPEI akan memberikan dukungan secara penuh dari segi kemudahan prosedur dan pembiayaan kredit," kata Plt Ketua Dewan Direktur LPEI, Susiwijono, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Susiwijono menjelaskan komitmen yang dibangun ini sejalan dengan pemberian fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) bagi pelaku IKM, agar produk usaha kecil yang dihasilkan bisa kompetitif dan mampu bersaing di pasar internasional.

Sumber : Antara