Fahri Hamzah Senang Shelter TKI di Bahrain Kosong

Fahri mengapresiasi kerja KBRI yang responsif menangani masalah pekerja migran.

Selasa , 10 Apr 2018, 20:26 WIB
Fahri Hamzah mengunjungi shelter TKI di Bahrain.
Foto: DPR RI
Fahri Hamzah mengunjungi shelter TKI di Bahrain.

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Dalam rangkaian kunjungan DPR RI ke Bahrain, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah berkesempatan melakukan dialog dengan pekerja migran dan komunitas masyararakat Indonesia di Bahrain. Kegiatan tersebut dilakukan di Ruang Pertemuan KBRI di Manama (9/4). Kepala Duta Besar Indonesia untuk Bahrain Nur Syahrir Rahardjo langsung memimpin pertemuan tersebut.

Sebelum melakukan pertemuan dengan perwakilan masyarakat Indonesia, Fahri Hamzah dan rombongan menyempatkan diri menemui beberapa pekerja migran yang sedang ditampung di Shelter TKI di KBRI. Fahri Hamzah dan anggota DPR RI lainnya melakukan dialog secara langsung dengan pekerja migran yang sedang diselesaikan masalahnya oleh kantor Kedutaan.

Tercatat ada empat orang pekerja migran saja yang sedang ditampung di Shelter TKI. Ada Karmi dari Indramayu. Yang ingin pulang tapi belum ada ongkos untuk pulang. Ia melarikan diri dari rumah tempat kerjanya karena takut mau diperkosa keponakan majikan. Ada pekerja migran bernama Titi Nurhasanah dari Cianjur, yang kasusnya karena tidak dibayar majikan selama 15 tahun.

Pekerja migran lainnya, Irma Noviasari, memiliki masalah yang berbeda. Wanita pekerja asal Sukabumi tersebut dituduh majikan berutang, sehingga majikannya menuntut utang tersebut. Sedangkan pekerja migran yang terakhir bernama Kulsum yang berasal dari Karawang. Ia tak tahan bekerja karena majikannya terlalu cerewet dan sering memarahi.

Fahri Hamzah mengaku senang dengan kosongnya shelter. Ia mengapresiasi kerja KBRI yang sangat responsif menangani masalah pekerja migran dan WNI yang jumlahnya sebesar 10.833 orang.

Fahri Hamzah juga meyakinkan kepada Kedubes dan pekerja migran yang bermasalah, bahwa Wakil Ketua Parlemen Bahrain HE Ali Abdullah Al Aradi sudah menyatakan bahwa penegakan hukum di Bahrain dijamin tanpa memandang bulu. Semua masalah pekerja migran akan ditangani.

Rencananya, muhibah DPR RI ke Bahrain akan berlangsung tiga hari, hingga 11 April 2018. Selain melakukan pertemuan dengan Parlemen, Majelis Syura dan masyarakat Indonesia di Bahrain, delegasi juga akan bertemu Kementerian Industri dan Kementerian Tenaga Kerja Bahrain esok hari. 

Dalam kunjungan kali ini, Fahri Hamzah didampingi Anggota DPR RI Pius Lustrilanang (F-Gerindra), Handayani Soehelly Qari (F-PKB), Hang Ali Saputra Syah Pahan (F-PAN), Ferdiansyah Nuzirwan Burhanuddin (F-Golkar), dan Leni Marlinawati (F-PPP).