REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ibadah kurban merupakan salah satu momen penting yang mengiringi perayaan hari besar Idul Adha. Selain sarat akan nilai religi, ibadah qurban juga diyakini dapat memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat.
"Secara simbolis qurban mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berbagi kepada sesama yang membutuhkan," ujar Ketua DPR RI Setya Novanto dalam sambutan sebelum menunaikan shalat Idul Adha di lapangan parkir DPP Golkar, Jumat (31/7), dalam pernyataan resmi yang diterima Republika, Ahad (3/9).
Novanto juga mengingatkan ada sebagian hak orang tidak mampu dalam harta yang dimiliki oleh orang-orang mampu. Hak-hak orang yang tidak mampu ini sepatutnya disalurkan melalui zakat, infaq maupun sodaqoh.
Novanto juga mengatakan saat ini masih cukup banyak masyarakat yang hidup dalam kemiskinan dan tertinggal. Mereka perlu dibantu agar mendapat kehidupan yang lebih layak dan sejahtera.
Novanto meyakini penyelesaian masalah kemiskinan dan ketimpangan ini perlu melibatkan semua lapisan masyarakat. Karena itu, Novanto memanfaatkan momentum berbagi di Hari Raya Idul Adha untuk mengajak semua komponen bangsa, elite politik hingga pimpinan partai-partai politik agar turut bekerja bersama pemerintah dalam memberantas kemiskinan dan mengatasi ketimpangan.
"Ini membutuhkan komitmen kita semua untuk mengatasinya," kata Novanto.
Ibadah shalat Idul Adha merupakan salah satu kegiatan keagamaan yang secara rutin digelar oleh Partai Golkar di lapangan parkir Kantor DPP Golkar. Selain menyelenggarakan ibadah shalat Idul Adha, Parta Golkar juga turut mengurbankan 30 ekor sapi dari pengurus DPP, anggota FPG hingga keluarga besar Golkar.
Dalam ibadah sholat Idul Adha yang dihadiri oleh Ketua Dewan Pakar Agung Laksono hingga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tanjung ini, Novanto juga tak lupa mendoakan para jamaah haji Indonesia dapat menjadi haji yang mabrur. Ia pun mendoakan agar para jamaah kembali pulang ke tanah air dengan selamat dan berkumpul kembali dengan keluarga mereka.
