Komisi IV Sarankan Petani Bangka Konversi Tanam Lada Hitam

Selasa , 28 Feb 2017, 09:36 WIB
Lada hitam
Foto: wikipedia
Lada hitam

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA -- Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Golkar, Firman Subagyo menyarankan agar petani di Provinsi Bangka Belitung mengonversi tanaman lada putih menjadi lada hitam untuk memperluas target pasar internasional. Menurutnya, perlu ada penelitian untuk menguji coba kesesuaian komoditas tersebut di Bangka.

Firman mengatakan, kebutuhan nasional dan internasional yang terbesar adalah lada hitam. Apabila komoditas ini dikembangkan, dapat menjadi salah satu produk unggulan bagi petani Bangka-Belitung. Lanjut Firman, kearifan lokal ini perlu digali dan dipetakan untuk komoditas ekspor.

"Ke depan harapan kami Balitbang BPTP ini dapat melakukan penelitian terhadap potensi lada di Babel. Riset apakah cocok untuk dilakukan penggeseran dari lada putih menjadi hitam sehingga ke depan lebih laku di pasar internasional," kata Firman Subagyo, Senin (27/2).

Hal itu dia katakan dalam kunjungan kerja ke lokasi pengolahan lada kering organik di Desa Kace, Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung. Menurutnya, karakter kedua komoditas tersebut tidak jauh berbeda. Meski demikian, tetap perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait kesesuaian lahan dan kultur tanaman.

Firman menambahkan, selama ini Bangka Belitung sudah dikenal dengan komoditas unggulan lada putih. Setiap tahun, lada putih mampu menghasilkan laba sekitar Rp 400 juta per hektare. Produksi lada putih di Bangka sudah menjangkau pasar internasional. Ia yakin lada hitam juga dapat dikembangkan.

"Karena tadi market internasional itu lebih peluangnya lada hitam, sehingga perlu ada riset dari Balitbang BPTP Bangka Belitung bagaimana kalau dikonversi ke lada hitam," ujar Firman.