Anggota DPR Kritisi Kebijakan Reshuffle Jokowi

Jumat , 29 Jul 2016, 01:15 WIB
Bambang Haryo Soekartono
Foto: ist
Bambang Haryo Soekartono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, mengkritisi reshuffle yang dilakukan Presiden Joko Widodo.

''Dalam waktu satu setengah tahun reshuffle sampai dua kali. Ini kabinet coba-coba. Mestinya Presiden tidak melakukan coba-coba, karena ini untuk kepentingan bangsa dan negara. Kalau sampai terjadi reshuffle ketiga kali, berarti kabinet ini benar-benar kabinet coba-coba,'' kata Bambang dalam rilis yang diterima Republika.co.id pada Kamis (28/7).

Bambang masih pesimistis dengan perubahan kabinet kali ini. Di bidang ekonomi, tidak pernah ada evaluasi terhadap situasi ekonomi.

''12 paket kebijakan ekonomi tidak berdampak signifikan,'' katanya. ''Ini mengakibatkan ekonomi kita melambat.''

Bambang mengatakan pemerintah harus lebih fokus pada pembenahan sektor pangan dan ekonomi. Dua sektor ini masih menjadi sumber kegaduhan.

Yang juga perlu pembenahan adalah pembangunan karakter manusia Indonesia. Rasa kebangsaan kerap terkikis dan pemberdayaan SDM handal terlupakan. Untuk itu, Bambang menilai pemerintah perlu menempatkan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang handal.

Sektor hukum dan pertahanan keamanan juga masih mendapat nilai minus di mata Bambang. Penegakan hukum masih sangat lemah. Dan, kasus penyanderaan WNI oleh kelompok Abu Sayaff di Filipina menjadi bukti bahwa anak bangsa tak cukup mendapat perlindungan.