DPR Apresiasi Arab Saudi Realisasikan Santunan Korban Crane

Selasa , 15 Mar 2016, 16:24 WIB
Polisi Arab Saudi berjaga di lokasi jatuhnya crane di area Masjidil Haram, Jumat (11/9).
Foto: Twitter @KSA_998
Polisi Arab Saudi berjaga di lokasi jatuhnya crane di area Masjidil Haram, Jumat (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII Maman Imanulhaq mengapresiasi pemerintah Arab Saudi terkait realisasi dari janji pemberian santunan korban crane.

"Tentu kita mengapresiasi niat baik Arab Saudi untuk menambah kuota dari keluarga dan jamaah haji yang terkena musibah crane," ujar dia kepada Republika Selasa (15/3).

Kementrian Agama juga harus menjadi mediator keluarga dan jamaah haji korban crane yang berangkat. Pemerintah harus terus mengawal jangan sampai jatah mereka digunakan orang yang tidak berhak.

Terkait janji mereka dihadapan Presiden Joko Widodo menambah kuota 10 ribu jamaah di tahun ini yang belum terealisasi Maman berpikiran positif.

Bisa saja, Arab Saudi tidak siap untuk memberikan tambahan kuota 10 ribu jamaah karena renovasi Masjidil Haram yang belum selesai.

Namun politisi PKB ini mengingatkan Indonesia adalah negara dengan pengirim jamaah haji terbanyak di dunia. Sehingga seharusnya layak diberikan tambahan kuota.

"Tambahan kota ini harus didasarkan pada peningkatan kualitas layanan dan keamanan dari Arab Saudi, jangan sampai peristiwa jatuhnya crane dan tragedi Mina kembali terulang," jelas dia.

Dalam penggunaan kuota haji ini, Kemenag harus memaksimalkan sehingga tidak ada kuota yang tak digunakan. Sebelumnya 1.229 kuota haji tidak digunakan karena memiliki masalah dengan visa di detik terakhir keberangkatan.

Kemenag juga harus bisa menutup celah bagi jamaah haji yang berusaha menggunakan segala cara untuk berangkat haji kembali padahal di dalam aturan harus memenunggu 10 tahun mendatang. Pengetatan aturan dengan sistem yang dijanjikan seharusnya dapat menutup celah tersebut.

Maman pun optimis Arab Saudi akan terus meningkatkan pelayanan dari sisi kesehatan dan fasilitas lainnya untuk jamah haji seperti yang diusulkan menteri agama. Belajar dari peristiwa jatuhnya crane dan tragedi Mina pemerintah Arab Saudi akan jauh lebih baik melayani jamaah haji.

Arab Saudi juga akan memperhatikan nota keberatan yang secara keras ditujukan kepada pemerintah Arab Saudi terkait penanganan bencana tersebut.

Maman juga mengusulkan agar proses penanganan bencana lebih cepat dan efektif, Arab Saudi sebaiknya bergabung dengan Disaster Victim Investigation (DVI) internasional.

Sehingga saat mengidentifikasi jenazah dapat lebih cepat tertangani dan mendapat bantuan negara lain yang juga telah bergabung dnegan DVI internasional.