Ahad 02 Dec 2018 14:07 WIB

Fahira Idris Sebut Reuni 212 Sebagai Pengingat dan Pengokoh

Aksi 212 telah menyatukan persepsi dan hati sebagian besar umat Islam.

Rep: Ali Mansur/ Red: Dwi Murdaningsih
Iring-iringam kendaraan peserta reuni 212 di depan patung patani memenuhi ruas jalan.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Iring-iringam kendaraan peserta reuni 212 di depan patung patani memenuhi ruas jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senator DKI Jakarta, Fahira Idris menilai aksi damai bela Islam yang berlangsung dua tahun lalu sudah menjadi hari bersejarah bagi sebagian besar umat Islam Indonesia. Saat itu diperkirakan 7 juta orang berkumpul, bersilaturrahim, meminta keadilan ditegakkan dan menguatkan komitmen bahwa umat Islam menjadi yang terdepan menjaga kerukunan antarumat beragama dengan prinsip saling menghargai dan menghormati.

Fahira yang juga sebagai alumni 212 mengungkapkan, kesadaran pentingnya ukhuwah umat dan kecintaan terhadap NKRI membuncah saat dan pasca Aksi 212. Umat Islam tidak ingin hanya dipandang sebagai kerumunan tetapi mulai bertransformasi menjadi barisan dan gerakan yang menyebar kabaikan dan manfaat. "Terutama pasca 212, berbagai inisiatif pemberdayaan umat lahir dan berkembang. Salah satunya Koperasi 212," kata Fahira di sela-sela Reuni Akbar 212, di Monas, Jakarta (2/12).

Tak Ikut Reuni 212, Ini Kegiatan Kiai Ma'ruf dan Sandiaga

Menurut Fahira, Reuni 212 ini sebagai pengingat, peneguh dan pengokoh. Pengingat bahwa ukhuwah adalah kekuatan untuk menyatukan hati, menyamakan kata, dan merapatkan barisan. Peneguh hati, bahwa saat ini umat Islam Indonesia sedang berjuang mengubah energi kerumunan menuju energi kekuatan untuk kemuliaan umat dan bangsa.

"Pengokoh hati, bahwa kita umat Islam adalah barisan yang menyebar manfaat bagi bangsa,” tambahnya.

Menurut Fahira, Aksi 212 mempunyai dampak yang luar bisa bagi sebagian besar umat muslim di Indonesia dalam melihat pentingnya persatuan umat dalam bingkai NKRI. Aksi 212 telah menyatukan hati, menyamakan kata, dan merapatkan barisan umat Islam untuk menjaga NKRI. Apapun mazhabnya, apapun organisasinya, Aksi 212 telah menyatukan persepsi dan hati sebagian besar umat Islam.

"Yaitu untuk mengubah energi kerumunan menuju energi kekuatan di berbagai bidang terutama ekonomi dan sosial. Pasca 212, berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat lahir, tumbuh, dan menyebar manfaat bagi kemajuan umat dan bangsa. Spirit inilah yang hendak kita jaga dan lestarikan lewat Reuni 212,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement