Senin 27 Nov 2017 17:13 WIB

Manado Perlu Tambahan Rute Penerbangan

Wakil Ketua Komite II DPDRI I Kadek Arimbawa.
Foto: dpd
Wakil Ketua Komite II DPDRI I Kadek Arimbawa.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Memerintah Kota Manado diminta menambah rute penerbangan untuk menambah kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan internasional. Wakil Ketua Komite II DPDRI I Kadek Arimbawa berharap agar rute destinasi penerbangan dari manado bisa ditambah.

"Hari ini kami mendapatkan informasi dari pihak angkasa pura Manado bahwa rute destinasi dari manado ke Kuala Lumpur dan arah sebaliknya ini sudah ada, saya harap untuk destinasi bisa ditambah agar mempermudah masyarakat disini," kata dia, saat  tinjauan lapangan Komite II dalam rangka pengawasan pelaksanaan uu no 1 tahun 2009 tentang penerbangan, di Bandara Sam Ratu Langi, Senin (27/11).

I Kadek Arimbawa juga menyoroti soal aspek keselamatan, keamanan, dan kualitas penerbangan. Menurut Kadek, pihak Angkasa Pura sudah berupaya baik untuk meningkatkan kualitas penerbangan di Manado.

"Saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan pihak Angkasa Pura di Manado, karena sudah melakukan sejumlah perbaikan dan pengecekan yang membuat penumpang nyaman seperti perbaikan lantai, menjamin kualitas Wi-fi di bandara, rutin melakukan tes kelaiakn pesawat, dan tetap mengutamakan tingkat keamanan dengan scan x-ray berlapis," ujarnya.  

Di kesempatan yang sama menurut  General Manager Bandara Sam Ratu Langi, Minggus Gandeguai Bandara akan diperluas ruang fasilitasnya untuk kebutuhan penerbangan

"Saat ini luas bangunan bandara sekitar 26 ribu meter persegi, ke depan kami akan melakukan perbaikan infrastruktur d bandara dengan mengolah lahan sekitar 4.000 meter persegi lagi jadi jika sudah selesai maka luasan bandara yang bisa dinikmati adalah 30 ribu meter persegi termasuk pemisahan penerbangan domestik dan internasional," kata dia.

Sementara itu Senator DPD RI Marhany Pua mengatakan bahwa masalah penerbangan di daerah menjadi contoh kasus bagi penerbangan nasional untuk merumuskan solusi dalam masalah penerbangan.

"Masalah penerbangan harus dapat diatasi pada tingkat daerah,  sehingga mempermudah menelusuri potensi permasalahan penyebab kejadian kecelakaan pada moda transportasi udara di Indonesia dalam 5 tahun terakhir," katanya, disela-sela peninjauan Bandara Sam Ratulangi.

Di akhir wawancara Kadek mengatakan bahwa hasil dari kunjungan kerja Komite II akan dibahas di tingkat pusat bersama kementerian terkait.

"Hasil kunjungan kerja Komite II dengan pihak angkasa pura, air nav bandara, otoritas bandara 8 dan pemprov sulut, tentu saja akan kami bawa ke tingkat pusat dalam rapat dengan kementerian terkait," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement