Kamis 27 Jul 2017 21:23 WIB

DPD Khawatir Kenaikan Garam Sebabkan Inflasi

Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba.
Foto: Dok Humas DPD RI
Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba, mengkhawatirkan lonjakan harga garam di sejumlah daerah. Pasalnya hal itu akan berimbas pada perekonomian Indonesia.

Hal itu disampaikan saat melakukan tinjaun ke Pasar Bandungan Hilir, Jakarta Pusat.

 Pada kesempatan itu, Parlindungan sempat bertanya-tanya kepada penjual dan pembali di Pasar Bendungan Hilir. Para pembeli sangat keberatan melonjaknya harga garam beberapa hari ini.

“Saya pikir ini bisa menyebabkan inflasi pada perekonomian kita. Saya memahami masalah garam, di mana pemerintah harus serius menyikapinya,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis

(27/7).

Seperti diberitakan sebelumnya, bBeberapa hari lalu ada penyetopan impor garam ke Indonesia. Sayangnya, pemerintah tidak membuat pemetaan dampak dari penyetopan garam ini. “Saya berpikir pemerintah harus membuat pemetaan dan perencanaan. Kalau di bidang pangan berhasil kenapa disektor garam justru sebaliknya,” kata Parlindungan.

Senator asal Sumatra Utara itu juga memahami bahwa sektor garam ini banyak berasal dari Pulau Jawa, terutama Jawa Timur. Untuk itu, pemerintah dinilai harus bisa memikirkan kembali atau mendesain kembali industri garam di Indonesia. “Karena bagaimana pun garam sangat dibutuhkan oleh masyarakat sehingga kebutuhan garam kita cukup besar maka berdampak pada perekonomian kita,” kata dia.

Berdasarkan pantauan di Pasar Bendungan Hilir, kenaikan harga garam mencapai 50 hingga 70 persen. “Ini baru contoh di Jakarta, bagaimana daerah lain karena Jakarta. Kami juga berharap pemerintah daerah harus memberikan masukan-masukan kepada pemerintah,” ujar Parlindungan.

Selain itu, Ketua Komite II DPD RI ini berharap pemerintah sudah memikirkan kenakan ini. “Pemerintah juga harus turun kelapangan untuk memonitor langsung harga garam,” ujarnya.

Ke depannya, Komite II akan mengadakan rapat koordinasi dengan kementerian terkait terkait permasalahan ini. Ini merupakan hal penting apalagi Indonesia sebentar lagi akan menyambut Hari Kemerdekan pada 17 Agustus maka sudah saatnya Indonesia swasembada pangan, garam, dan lainnya.

“Saya kira jika swasembada pangan benar-benar dilakukan, maka tiga tahun ke depan akan tercapai terutama di sektor garam," kata dia. Pasalnya Indonesia mempunyai pantai-pantai yang bisa menghasilkan garam untuk kebutuhan nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement