Ahad 20 Nov 2022 14:55 WIB

BPBD: Angin Kencang Menyapu Satu Sekolah dan Lima Rumah di Bintan

Angin kencang terjadi saat hujan deras mengguyur Bintan dan sekitarnya.

Cuaca angin kencang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN -- Angin kencang menyapu sejumlah ruangan sekolah dan lima rumah warga di Pulau Telang, Desa Mantang Besar, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan. "Kejadiannya beberapa jam lalu, sangat cepat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau Muhammad Hasbi, di Tanjungpinang, Ahad (20/11/2022).

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BKG) mencatat kecepatan angin mencapai 30 km/jam. Angin kencang terjadi saat hujan deras mengguyur Bintan dan sekitarnya.

Baca Juga

Angin kencang merusak atap dan plafon lima rumah milik Abdul Rasis, Mardianto, Tamrin, Ruslan dan Siti Zaharah. Rumah tersebut berada di tiga lokasi di Pulau Telang. Abdul Rasis, Mardianto dan Tamrin masing-masing memiliki dua anggota keluarga, sedangkan Ruslan tiga anggota keluarga. Siti Zaharah tinggal seorang diri di rumahnya. 

Enam orang korban terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak parah. "Atap rumah dan bagian dalam rumah rusak disapu angin kencang," katanya.

Ia mengatakan petugas melakukan penilaian terhadap kerusakan dan kerugian para korban. Pemkab Bintan alan memberikan bantuan untuk para korban, termasuk memperbaiki fasilitas sekolah yang rusak. "Bantuan berupa pemenuhan kebutuhan dasar untuk dasar acuan rencana selanjutnya," kata Muhammad Hasbi.

Sebelumnya, prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kota Tanjungpinang Rizqi Nur Fitriani minta warga pesisir di Pulau Bintan (Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan) mewaspadai angin puting beliung.

"Potensi puting beliung tetap ada, namun untuk menentukan kapan kejadiannya masih sulit karena durasi fenomena yang cukup singkat," katanya.

Menurut dia, angin kencang selama musim angin utara kerap terjadi. Hujan dengan intensiras sedang dan tinggi yang disertai angin kencang dan petir berasal dari awan comulonimbus.

Warga pesisir juga sebaiknya mewaspadai gelombang laut tinggi saat cuaca buruk. Ketinggian gelombang akibat angin kencang yang dipengaruhi oleh adanya pertumbuhan awan comulonimbus di sekitar wilayah tersebut.

"Kondisi cuaca saat ini umumnya berawan hingga hujan sedang pada pagi dan dini hari, dan berpotensi hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang pada malam hari. Kondisi ini diprakirakan terjadi hingga lusa," ujar Rizqi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement