Rabu 10 Aug 2022 16:07 WIB

Perputaran Uang dari Rakernas Apeksi Rp 40 M Lebih

Rakernas APEKSI di Padang dihadiri oleh seluruh wali kota se-Indonesia.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Rakernas Apeksi di Padang resmi ditutup Mendagri Tito Karnavian, Selasa (9/8/2022).
Foto: Pemprov Sumbar
Rakernas Apeksi di Padang resmi ditutup Mendagri Tito Karnavian, Selasa (9/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Wali Kota Padang, Hendri Septa, mengatakan selama forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi)  diperkirakan uang sebesar Rp 40.145 M dari mereka, sudah beredar dan berputar di Kota Padang.

Angka itu tidak termasuk tiket pesawat yang dibeli pada biro perjalanan di Padang maupun dana pendukung dari Pemko Padang mau saat persiapan mau pun setelah kegiatannya.

Baca Juga

"Selama kegiatan saja, 5 – 10 Agustus 2022, perkiraan perputaran uang mencapai Rp 24,146 Miliar. Dasar perhitungannya beredar melalui sewa hotel, sewa kendaraan, parkir, pameran di ice, pusat penjualan oleh-oleh, konsumsi, obyek  wisata, berdagangan barang dan jasa lainnya. Peredaran terbesar terjadi pada 7 dan 8 Agustus 2022. Masing-masing di atas Rp 6 Miliar,” kata Hendri, Rabu (10/8/2022).

Ia menjelaskan uang tersebut didasarkan pada kehadiran 5.064 orang yang hadir, lalu dari pesanan kamar hotel, rata-rata 2.500 kamar perhari, bahkan ada 500-an kendaraan yang dirental peserta, pameran di ice, pusat penjualan oleh-oleh, konsumsi, obyek  wisata, berdagangan barang dan jasa lainnya.

Selain itu, biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk persiapan dan pelaksanaan Rakernas ke-XV Apeksi mencapai Rp15 M, ditambah bantuan pihak swasta sekitar Rp 1 M. Menurut Hendri, total peredaran uang termasuk biaya yang dikeluarkan pemerintah terkait pelaksanaan Rakernas ke-XV Apeksi adalah Rp 40,146 Miliar.

“Semoga Rakernas Apeksi ini bisa menjadi sitawa-sidingin bagi masyarakat Kota Padang, khususnya dunia usaha untuk bisa bangkit kembali,” kata Hendri Septa.

Ia mengakui, kehadiran event ini sangat penting bagi warga kota, setelah dua tahun berada dalam kondisi terpuruk akibat Pandemi Covid-19.

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement