Selasa 28 Jun 2022 16:48 WIB

Pemprov Sumut Kucurkan Rp 2,7 Triliun untuk Perbaiki dan Bangun Jalan

Pemprov Sumut anggarkan Rp 2,7 triliun untuk memperbaiki 450 kilometer jalan rusak.

Jalan rusak. Ilustrasi. Pemprov Sumut anggarkan Rp 2,7 triliun untuk memperbaiki 450 kilometer jalan rusak.
Foto: Antara
Jalan rusak. Ilustrasi. Pemprov Sumut anggarkan Rp 2,7 triliun untuk memperbaiki 450 kilometer jalan rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Provinsi Sumut mulai mengerjakan proyek pembangunan dan perbaikan jalan provinsi yang rusak sepanjang 450 kilometer di daerah itu dengan nilai Rp 2,7 triliun.

"Proyek pembangunan dan pemeliharaan jalan yang segera dimulai ditargetkan selesai akhir tahun 2023," ujar Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.

Baca Juga

Menurut dia, pembangunan dan perbaikan jalan itu sudah sangat mendesak. "Jadi memang harus segera dikerjakan dengan dana Rp 2,7 triliun," ujar dia.

usai acara groundbreaking pembangunan dan peningkatan jalan, jembatan dan drainase di Desa Suka Makmur, Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang. Berdasarkan data dari Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut ada sekitar 580 km jalan provinsi dengan status rusak total.

Namun, Sumut hanya punya dana anggaran sebesar Rp 2,7 triliun dengan kemampuan membangun dan memperbaiki 450 km. "Pemprov Sumut maunya bisa memperbaiki semua, tetapi sampai 2024 dana yang dimiliki Rp 2,7 triliun. Jadi harus memilih yang prioritas," katanya.

Jalan sepanjang 450 km yang dibangun dan diperbaiki ini tersebar di 33 kabupaten/kota, kecuali Labuhanbatu Selatan yang tidak memiliki jalan provinsi. Salah satu proyeknya di Desa Suka Makmur, Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.

Dia menjelaskan, di Suka Makmur jalan yang akan dibangun sepanjang 12 km ditambah jembatan. Jalan itu akan sejajar dengan jalan utama Medan-Berastagi.

Ada tiga skala prioritas pada pembangunan jalan, drainase dan jembatan itu yaitu jalan strategis pariwisata unggulan, jalan penunjang prioritas nasional dan usulan kepala daerah.

Jalan di Desa Makmur termasuk prioritas utama karena Berastagi merupakan kawasan pariwisata unggulan Sumut. "Jalan itu strategis, jadi harus sejajar dengan jalan utama, bukan alternatif biasa karena diperlukan untuk memperlancar arus wisatawan, distribusi hasil tani dan pembangunan," katanya.

Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut, Bambang Pardede, mengatakan, dari 450 km yang akan dibangun dan ditingkatkan, terdapat 250 km yang masih berupa jalan tanah.

Sedangkan untuk drainase, Pemprov Sumut akan membangun sepanjang 71 km dan jembatan sebanyak 20 titik. "Itu satu paket, jalan harus punya drainase agar bertahan lebih lama dan jembatan untuk menyambungkan jalan tersebut," katanya.

Pembangunan jalan sepanjang 450 km, 71 km merupakan drainase dan 20 titik untuk 121 jalan dan dibagi 163 paket.Metode pekerjaannya "design built" terintegrasi (rancang dan bangun) dikerjakan secara simultan dan paralel sehingga lebih cepat rampung ketimbang menggunakan metode konvensional.

Pembayaran juga dilakukan dengan sistem tahun ganda (multiyears) dari tahun 2022 hingga 2024. Pembayaran pertama dilakukan akhir 2022 sebesar Rp 500 miliar. Kemudian akhir 2023 Rp 1,5 triliun dan akhir 2024 Rp 700 miliar.

"Targetnya 18 bulan selesai dan dengan metode tersebut, proyek pembangunan tersebut bisa lebih cepat rampung dari metode konvensional," katanya.

Sistem itu tidak perlu menunggu Detail Engineering Design (DED) baru pengerjaan fisik. "Sistem itu sudah diterapkan di Kementerian PUPR," ujar Bambang Pardede.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement