Jumat 25 Mar 2022 22:57 WIB

Disperindag OKU Telusuri Penyebab Minyak Goreng Curah di Atas HET

Disperindag OKU memanggil beberapa distributor pemasok minyak goreng curah.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah warga mengantre saat membeli minyak goreng curah di gudang distributor (ilustrasi). Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, masih menelusuri penyebab harga minyak goreng curah di daerah itu dijual pedagang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Sejumlah warga mengantre saat membeli minyak goreng curah di gudang distributor (ilustrasi). Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, masih menelusuri penyebab harga minyak goreng curah di daerah itu dijual pedagang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, masih menelusuri penyebab harga minyak goreng curah di daerah itu dijual pedagang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Kepala Disperindag Ogan Komering Ulu (OKU), Lukmanul Hakim di Baturaja, Jumat (25/3/2022), mengatakan, berdasarkan hasil monitoring pasar beberapa hari lalu pihaknya banyak menemukan minyak goreng curah yang dibandrol pedagang dengan harga Rp 20.000 per liter atau melebihi HET. "Memang saat ini minyak goreng curah dan kemasan tidak lagi langka. Namun masalahnya justru pada harga jual yang terpaut tinggi," kata Lukman.

Baca Juga

Rata-rata pedagang di wilayah itu menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 20.000 per liter dan Rp 25.000 untuk harga kemasan. Padahal, kata dia, sesuai aturan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI untuk harga minyak goreng curah HET-nya diatur sebesar Rp 14.000/liter atau setara Rp 15.500 per kilogram.

Untuk itu pihaknya akan mencari tahu penyebab kenaikan harga tersebut dengan segera memanggil beberapa distributor pemasok minyak goreng curah di wilayah itu. "Kita tidak tahu apakah ini memang dinaikkan oleh pedagang atau agen, atau bisa jadi memang harganya tinggi dari distributor, jadi kita masih menelusuri," ujar Lukman.

Sementara itu, Kapolres OKU AKBP Danu Agus Purnomo sebelumnya menegaskan pihaknya berkomitmen terus memantau harga minyak goreng termasuk persediaan di pasaran guna memastikan mencukupi kebutuhan masyarakat khususnya selama Ramadhan nanti. Sidak pasar itu dilakukan guna memastikan tidak ada aksi memborong ataupun penimbunan minyak goreng oleh pedagang untuk mencari keuntungan tinggi.

"Masyarakat juga tidak perlu lagi panic buying atau belanja berlebihan karena meskipun harganya mahal, namun minyak goreng sudah banyak tersedia di pasar ataupun warung-warung di OKU," ujar Danu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement