Sabtu 23 Oct 2021 02:16 WIB

Kemenag Revitalisasi Surau di Sumbar

Kemenag akan merekrut guru untuk revitalisasi surau.

Rep: Febrian fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi masjid.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatra Barat, Helmi, mengatakan dirinya akan fokus pada program penguatan moderasi beragama dan revitalisasi surau di Sumatra Barat. Penguatan Moderasi Beragama menurut Helmi merupakan salah satu pilar utama dalam membangun bangsa.

"Ada empat indikator penting moderasi beragama, toleransi yaitu saling menghormati antar umat beragama. Anti kekerasan, komitmen lembaga dan akomodatif yaitu menghargai kearifan lokal di masing-masing daerah," kata Helmi, Jumat (22/10).

Baca Juga

Menurut Helmi, ada tiga alasan penguatan moderasi beragama itu menjadi penting. Pertama, era globalisasi dan arus informasi. Globalisasi dan arus informasi yang semakin kuat kata Helmi  bisa menggerus budaya luhur dan adat ketimuran Indonesia  khususnya Minangkabau.

Kedua, rendahnya indeks kerukunan umat beragama di Sumatra Barat yang dibawah rata-rata nasional. Pada tahun 2019, indeks kerukunan Sumbar dua terbawah atau di urutan ke 33 dari 34 provinsi. Ketiga, masjid dan mushalla imamah atau maraknya masih kurang.

Untuk itu lanjut Helmi, penguatan moderasi beragama itu bisa dilakukan dalam tiga bentuk. Di antaranya internalisasi nilai moderasi beragama melalui kurikulum pendidikan.

Kemudian sosialisasi dan pembinaan pada PNS (Pegawai Negeri Sipil), Organisasi Masyarakat dan Organisasi Keagamaan, pengurus masjid, tokoh agama dan tokoh adat. Dan revitalisasi surau (masjid dan musholla). Untuk revitalisasi surau akan direkrut tenaga profesional/guru surau.

"Tahun 2022 kita akan lakukan revitalisasi surau, untuk 20 mesjid raya dan masjid agung yang ada di Sumatra Barat. Mulai dari rekrutmen imam dan khotibnya," ujar Helmi.

Kemudian tahun 2023 Kanwil Kemenag Sumbar akan merevitalisasi 179 surau atau masjid besar tingkat kecamatan. Kemudian tahun 2024 nanti baru semua masjid dan mushalla di nagari dan desa di Sumatra Barat.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement