Ahad 25 Jul 2021 01:34 WIB

Gubernur Babel Kecam Pelaku Asusila Anak di Masjid

Pelaku kejahatan asusila yang sempat viral beberapa waktu lalu sudah ditangkap.

Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman.
Foto: Pemprov Bangka Belitung
Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan mengecam, pelaku asusila terhadap anak yang sedang sholat di masjid. Aksi itu telah meresahkan masyarakat di daerah ini.

"Saya mengapresiasi kepolisian yang berhasil menangkap pelaku kejahatan asusila terhadap anak di rumah ibadah," kata Gubernur di Pangkalpinang, Sabtu (24/7).

Dia sangat prihatin dan mengecam pelaku kejahatan predator anak yang beberapa waktu lalu beraksi di Kepulauan Bangka Belitung. Namun, dirinya bersyukur sekaligus mengapresiasi kesigapan dan kerja keras Tim Naga Polres Pangkalpinangyang berhasil menangkap pelaku.

"Pelaku kejahatan asusila di tempat ibadah yang sempat viral beberapa waktu lalu sudah ditangkap untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," ujarnya.

Menurut dia, predator semacam ini merupakan ancaman terhadap anak-anak dan terus mengintai di masyarakat kapan pun dan di mana pun. Untuk itu, semua pihak diminta waspada dan bersinergi, salah satunya dengan membangun karakter anak.

"Kejadian ini tentunya membuat kita prihatin karena ternyata masih banyak predator anak berkeliaran di daerah ini," katanya.

Dia berharap, Tim Naga Polres Pangkalpinang dapat terus menelusuri kasus-kasus serupa agar ke depan dapat melindungi anak-anak dari kejahatan seksual yang selalu mengintai mereka. "Artinya, tim ini saya yakini insya Allah yang terbaik dan menjadi andalan Polres Pangkalpinang, dan saya harap tim ini bisa menjadi contoh dan teladan bagi satuan lain dalam memberikan perlindungan bagi hak-hak anak," ujarnya.

Kapolres Pangkalpinang, AKBP Tris Lesmana Zeviansyah mengungkap, berbagai tindak pidana yang melibatkan anak di daerah ini, baik itu sebagai pelaku maupun korban. Namun yang membuat miris adalah saat anak menjadi korban.

Seperti kasus yang baru-baru ini terjadi, kata dia, yang awalnya hanya tindak kekerasan pada anak, namun setelah ditelusuri terungkap bahwa di sana ada kasus asusila maupun penggunaan narkotika.

"Besar kemungkinan anak-anak yang menjadi korban akan mengalami trauma, sehingga mereka bisa menjadi pelaku serupa pada masa mendatang sehingga kami tidak saja menangkap pelaku namun melakukan prosedur penanganan yang komprehensif," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement