Senin 17 May 2021 18:59 WIB

Belasan Pemudik Terdeteksi Reaktif Covid-19 di Lampung

Pemudik yang hasil tesnya reaktif terpaksa dibawa petugas untuk isolasi

Rep: Mursalin Yasland/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas gabungan dari Polri, TNI, Dishub dan Sat Pol PP memberhentikan dan memeriksa kendaraan yang akan melakukan perjalanan menggunakan kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung.
Foto: ANTARA FOTO/Ardiansyah
Petugas gabungan dari Polri, TNI, Dishub dan Sat Pol PP memberhentikan dan memeriksa kendaraan yang akan melakukan perjalanan menggunakan kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pengetatan arus balik Lebaran Idul Fitri 1442 bagi pemudik yang melintas di wilayah Provinsi Lampung terdapat 14 orang terdeteksi reaktif Covid-19 hingga H+4 Senin (17/5). Belasan pemudik arus balik tersebut terpaksa diisolasi di rumah sakit, puskesmas, dan  sebuah hotel di Kabupaten Lampung Selatan.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana mengatakan, bagi pemudik yang melakukan perjalanan pada masa arus balik terdeteksi di posko penyekatan dengan hasil reaktif terpaksa dibawa petugas untuk dilakukan isolasi mandiri. "Semua biaya ditanggung pemerintah," kata Reihana dalam keterangan persnya, Senin (17/5).

Belasan pemudik pada arus balik yang melintas di Lampung tersebut terdeteksi di posko penyekatan yang tersebar di Provinsi Lampung. Berdasarkan pemeriksaan swab antigen oleh petugas posko, pemudik tersebut hasilnya reaktif. Mereka tidak diperkenankan melanjutkan perjalanan ke Pulau Jawa. 

 

Reihana mengatakan, para pelaku perjalanan arus balik tersebut sedang diisolasi mandiri di RSUD Bandar Negara Husada, puskesmas terdekat, dan diisolasi mandiri di sebuah hotel. Mereka harus menjalani isolasi mandiri atau karantina selama 10 hari hingga hasil pemeriksaan lanjutan negatif Covid-19, kemudian mendapat izin melanjutkan perjalanan balik.

Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung bekerja sama dengan pihak terkait termasuk TNI/Polri melakukan pengetatan kepada pemudik yang balik saat melintas di Jalan Tol Trans-Sumatra, Jalan Lintas Sumatra. Reihana mengatakan, pemudik pada arus balik tersebut harus membawa surat keterangan bebas Covid-19, untuk menyeberang ke Pulau Jawa.

Bagi pemudik balik yang tidak memiliki surat keterangan bebas Covid-19, petugas telah menyediakan pemeriksaan rapid test antiges di posko-posko penyekatan secara gratis. Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung telah menyiapkan 200 ribu alat rapid test antigen bantuan dari Kementerian Kesehatan. Menurut Reihana, yang juga kepala Dinkes Lampung, selama arus balik sampai H+4 baru terpakai 2.000 lebih rapid test antigen.

Arus kendaraan dari kota-kota di Sumatra menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada H+4 Senin (17/5) tampak lengang. Berbeda dengan H+ Ahad (16/5), arus kendaraan khususnya pribadi yang berkendaraan roda empat mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan pada Senin (17/5), sudah mulai masuk kantor hari pertama pasca-Lebaran Idul Fitri 1442.

Sedangkan arus kendaraan bus penumpang antarkota dalam provinsi mulai meningkat mobilitasnya dari Terminal Rajabasa, Bandar Lampung. Penumpang yang melakukan perjalanan ke daerah maupun ke kota terjadi peningkatan jumlahnya, seiring dengan berlalunya Lebaran Idul Fitri 1442 selama empat hari. "Hari ini penumpang baik yang ke daerah maupun yang ke kota, mulai ramai lagi," kata Iwan, kondektur bus penumpang Rajabasa - Kotaagung.

Ia mengatakan, selama bulan Ramadhan, jumlah penumpang mudik Lebaran mengalami penurunan dibandingkan dengan saat sebelum pandemi Covid-19. Pengetatan kepada pemudik, ujar dia, berpengaruh pada jumlah penumpang yang mudik ke daerah-daerah di Lampung. "Biasanya penumpang dari Jawa banyak, karena pengetatan jadi tidak ada yang mudik, sepi penumpang," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement