Ahad 16 May 2021 00:11 WIB

Benteng Kuto Besak Palembang Dipadati Ribuan Pengunjung

Meski masih dalam suasana pandemi Covid, kepadatan terjadi pada hari ketiga Idulfitri

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Benteng Kuto Besak
Foto: Republika
Benteng Kuto Besak

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Tempat tujuan wisata Benteng Kuto Besak (BKB) di Palembang, Sumatera Selatan pada Sabtu (15/5) dipadati ribuan pengunjung dan puluhan pedagang kaki lima (PKL). Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, kepadatan terjadi pada hari ketiga Idulfitri 1422 Hijriah yang bertepatan dengan akhir pekan.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ramainya pengunjung pada siang hingga sore itu masih diwarnai dengan sejumlah pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan Covid-19, seperti tidak menggunakan masker. Selain itu tidak ada juga petugas yang berjaga di sekitar BKB.

Baca Juga

Selain faktor libur Lebaran, ramainya pengunjung di BKB juga disebabkan tutupnya sejumlah tempat wisata lain di Kota Palembang sehingga masyarakat hanya memiliki sedikit pilihan dalam berwisata. "Tadi kami tidak ada niat ke BKB, tapi karena JSC dan Punti Kayu ditutup jadi kami ke sini saja," kata salah seorang pengunjung bernama Mira.

Menurutnya kunjungan ke BKB lebih dipilih karena pengawasannya cenderung longgar, tidak ada pemeriksaan dibanding mal. Namun, Mira mengaku tetap menerapkan protokol kesehatan selama berlibur.

Salah seorang pedagang di kawasan BKB, Rahmad, menyebut ramainya pengunjung di BKB sudah terjadi sejak hari pertama Idulfitri dan diperkirakan akan terus meningkat pada Ahad (16/5) esok. "Biasanya Ahad yang paling ramai," katanya.

Baginya keramaian di BKB membawa berkah tersendiri karena beberapa pekan sebelumnya ia tidak bisa berjualan akibat BKB sempat ditutup saat kasus Covid-19 di Kota Palembang melonjak signifikan. Terkait protokol kesehatan, Rahmad menyatakan para pedagang hampir semuanya sudah patuh dalam menggunakan masker. Akan tetapi untuk menjaga jarak antarlapak sangat sulit karena keterbatasan lokasi.

"Kami juga tahu sekarang Palembang sedang zona merah Covid-19 karena spanduknya ada di mana-mana. Makanya kami juga agak khawatir kalau ada pembeli tidak pakai masker," kata Rahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement