Sabtu 17 Apr 2021 21:23 WIB

Lahan sawah di Padang menyusut 1.002 hektare

Hasil sawah baru memenuhi 30 persen kebutuhan warga setempat

Petani membajak sawah menggunakan traktor di Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (17/4/2021). Dinas Pertanian Kota Padang mencatat dalam waktu lima tahun terakhir lahan persawahan di Kota Padang berkurang hingga 1.000 hektare akibat alih fungsi menjadi perumahan atau permukiman.
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Petani membajak sawah menggunakan traktor di Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (17/4/2021). Dinas Pertanian Kota Padang mencatat dalam waktu lima tahun terakhir lahan persawahan di Kota Padang berkurang hingga 1.000 hektare akibat alih fungsi menjadi perumahan atau permukiman.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Dinas Pertanian Kota Padang, Sumatera Barat mencatat lahan sawah produktif di daerah itu berkurang 1.000 hektare sejak 2016 hingga saat ini. Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat di Padang, Sabtu (17/4) mengatakan pada 2016 tercatat lahan persawahan di kota berpenduduk 900 ribu jiwa ini sekitar 6.418 hektare namun pada 2021 menjadi5.416 hektare. "Total ada 1.002 hektare yang hilang dalam kurun waktu lima tahun. Ini tentu harus menjadi perhatian serius dalam mempertahankan luas lahan pertanian.," katanya.

Dengan kondisi saat ini, petani Kota Padang menghasilkan 30 ribu ton beras dalam setahun sementara untuk kebutuhan masyarakat sebesar 100 ribu ton per tahun."Hasil sawah kita baru mampu memenuhi 30 persen kebutuhan," kata dia.

Menyikapi hal ini pihaknya akan berkoordinasi dengan Bappeda, Badan Pertanahan, Dinas PUPR dan lainnya untuk menjaga areal persawahan yang ada di daerah tersebut. Dalam UU 41 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan, Kota Padang harus mengubah RTRW untuk mempertahankan luas lahan sawah.

Ia mengatakan Kota Padang sebagai daerah urban menjadi penyebab banyak sawah produktif hilang dan menjadi perumahan."Kita berharap lahan yang jadi perumahan adalah lahan marjinal bukan sawah produktif," kata dia.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement