Kamis 28 Jan 2021 20:10 WIB

Enam Pejabat di Sumbar Kembali Disuntik Vaksin

Enam pejabat di Sumatra Barat kembali disuntk vaksin Covid-19 hari ini.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas medis menyiapkan vaksin Sinovac yang akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Petugas medis menyiapkan vaksin Sinovac yang akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak enam pejabat di Sumatra Barat kembali menerima suntik vaksin Covid-19 untuk kali kedua. Pelaksanaan penyuntikkan vaksin Sinovac ini dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Kamis (28/1).

Enam orang pejabat yang disuntik adalah Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI  Arief Gajah Mada, Ketua IDI Sumbar Pom Harry satria, Dandenkesyah Korem 032 Wirabraja Kolonel CKM Zulfikar, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal, Kepala BPPOM Padang Firdaus Umar, dan Direktur RSUP dr M Djamil Yusirwan.

Harusnya ada delapan orang yang hari ini menerima penyuntikkan kedua. Delapan orang ini pertama kali disuntik vaksin pada 14 Januari 2021 lalu.

Dua orang lagi adalah Kepala Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand Andani Eka Putra, dan Kabiddokkes Polda Sumbar Kombes Pol Lisda Cancer. Keduanya tidak ikut hadir hari ini. Mereka akan menyusul ketika penyuntikkan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Padang (KKP).

"Kita telah selesai divaksin. Alhamdulillah setelah diobservasi selama 30 menit tidak ada efek apa-apa," kata Jubir Covid Jasman Rizal.

Sebenarnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga termasuk orang yang terdaftar sebagai penerima vaksin. Tapi ia batal disuntik pada 14 Januari lalu karena kondisi kesehatan sedang tidak memungkinkan.

Irwan akan segera disuntik vaksin begitu sudah dapat kuota dari dinas kesehatan. Kebetulan ketika penyuntikkan kali kedua ini, Irwan juga tidak sedang berada di Sumbar karena harus menjalankan tugas di luar kota.

Jasman Rizal mengatakan vaksinasi adalah program pemerintah. Dipilihnya para pejabat untuk vaksinasi tahap awal untuk membangun kepercayaan dari masyarakat. Karena kehadiran vaksin ini masih menjadi pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat umum.

"Pejabat ingin mencontohkan bahwa kami telah memakainya sehat dan aman, bukan berarti kami lebih, tapi ingin bertanggungjawab," ucap Jasman.

Jasman menjelaskan usai disuntik vaksin, akan akan muncul antibodi setelah beberapa bulan. Sehingga tidak ada alasan untuk meninggalkan protokol kesehatan. Setiap orang yang usai divaksin menurut Jasman tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement