Kamis 26 Nov 2020 23:29 WIB

Produksi Telur Ayam Lampung Surplus 200 Ton per Bulan

DPKH Lampung catat produksi telur ayam di 2019 capai 130.824 ton

Pekerja memanen telur ayam ternaknya (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Akbar Tado
Pekerja memanen telur ayam ternaknya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Lampung mencatat produksi telur ayam Lampung mengalami surplus sebanyak 200 ton per bulan.

"Untuk sektor peternakan dari produk unggulan salah satunya telur ayam kita mengalami surplus sebanyak 200 ton per bulan," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Mawarti saat di hubungi di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan surplus produksi telur ayam di Lampung tidak hanya terjadi pada bulan November namun telah terjadi setiap bulannya dan diharapkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat akan protein hewani.

"Kita surplus telur setiap bulan berkisar 200 ton dan dengan adanya produksi yang melimpah menjadikan harga di pasaran dapat dijangkau oleh masyarakat untuk pemenuhan protein hewani selama pandemi COVID-19 berlangsung," katanya.

Menurut dia, untuk menjaga produktivitas peternak telur, pembinaan dan penanganan kesehatan hewan pada masa produksi terus dipantau secara terus-menerus.

"Ketahanan pangan juga menyangkut sektor peternakan, sehingga kita akan jaga terus surplus telur ini, dan yang terutama bagi semua peternakan diharapkan memiliki sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) level I agar produk telur dapat di ekspor," ucapnya.

Ia mengatakan surplus produksi telur Lampung ini juga dapat menjadi salah satu potensi bagi sektor peternakan di Lampung untuk masuk dalam pasar ekspor.

"Produksi telur selain diharapkan dapat membantu konsumsi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 juga berpotensi ke pasar ekspor salah satunya ke Timur Tengah dan Malaysia," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi telur ayam petelur Lampung per tahun terus mengalami kenaikan yakni pada tahun 2017 produksi telur ayam Lampung 70.111 ton, lalu 2018 ada sebanyak 113.298 ton dan 2019 mencapai 130.824 ton.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement