Senin 19 Oct 2020 22:40 WIB

Jubir Satgas: Pasien Covid-19 di Lampung 70 Persen OTG

Angka reproduksi efektif pada Senin (19/10) berada pada 0,78.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Rapid Test Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Republika TV
Rapid Test Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung 70 persen orang tanpa gejala (OTG) dan melakukan isolasi mandiri di rumah. Sisanya 30 persen bergejala dan dirawat di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19.

“Jumlah total pasien positif Covid-19, 30 persen dirawat bergejala, dan 70 persen orang tanpa gejala (OTG) melakukan isolasi mandiri,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana dalam konferensi pers di Bandar Lampung, Senin (19/10) petang.

Dia mengatakan, penambahan jumlah pasien positif mayoritas hasil perluasan kontak tracing (pelacakan) untuk mendapatkan OTG di luar yang masih belum terdeteksi. “Sehingga bisa memutus rantai penularan Covid-19 di Lampung,” katanya.

Reihana yang juga kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung mengatakan, terdapat penambahan 42 kasus baru pada Senin (19/10). Dari jumlah itu, berasal dari Kabupaten Lampung Utara dan Pesawaran masing-masing 1 orang, Lampung Selatan 4 orang, Lampung Tengah 5 orang, dan Kota Bandar Lampung 31 orang.

 

Sedangkan 42 kasus tersebut, terdiri dari pasien kasus baru 15 orang, dan pasien hasil perluasan kontak tracing 27 orang. Dari jumlah itu, diantaranya dirawat di rumah sakit 10 orang, dan menjalani isolasi mandiri di rumah 32 orang.

Dia mengatakan, pasien positif yang selesai isolasi atau sembuh 24 orang, yakni berasal dari Kabupaten Pesawaran 1 orang, Lampung Selatan 3 orang, dan Lampung Tengah 20 orang. Angka kesembuhan mencapain 72,46 persen.

Terdapat juga pasien meninggal dunia dua orang, yakni dari Kota Bandar Lampung dan Lampung Utara. Dua pasien meninggal yakni pasien 1.138 perempuan berusia 27 tahun dari Kota Bandar Lampung. Pasien berobat ke rumah sakit dengan keluhan demam, batuk, dan sesak nafas. Selain itu selalu nyeri di kepala. Pasien terkonfirmasi positif setelah diambil swab kedua pada 12 Oktober 2020. Keesokanharinya, kondisi pasien memburuk, dan petang harinya meninggal dunia.

Kemudian pasien 1.334 perempuan 71 tahun dari Kotabumi, Lampung Utara. Pasien berobat ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas pada 12 Oktober 2020. Tiga hari setelah itu, pasies sesak nafas, dan meninggal dunia pada sore hari.

Reihana mengatakan, hasil pemeriksaan swab di beberapa laboratorium di Lampung sebanyak 17.830 spesimen, menghasilkan positif 2.279 spesimen. Pemeriksaan pada 18 Oktober 2020 sebanyak 293 spesimen dan yang positif 42 spesimen.

Angka reproduksi efektif pada Senin (19/10) berada pada 0,78 belum stabil di bawah angka 1 dalam dua pekan terakhir. Dia mengatakan, terjadi fluktuasi angka reproduksi tersebut 0,78 sampai 1,41, dalam arti pandemi Covid-19 di Lampung belum sepenuhnya terkendali.

Reihana yang juga dirut RSUD Abdul Moeloek Lampung ini mengatakan, protokol kesehatan menjadi gaya hidup pada era kehidupan baru masyarakat. Untuk itu, program 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak menjadi hal yang utama setiap orang. Hal tersebut, kata dia, untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement