Selasa 25 Aug 2020 15:19 WIB

Jokowi: Jangan Dibiarkan Angka Covid-19 di Aceh Membesar

Ada 1.241 kasus positif Covid-19 di Aceh dinilai masih rendah.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Petugas medis menjemput salah seorang pekerja yang diduga reaktif COVID-19,
Foto: ANTARA/SYIFA YULINNAS
Petugas medis menjemput salah seorang pekerja yang diduga reaktif COVID-19,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi Pemprov Aceh dan pihak terkait yang ikut mengendalikan penyebaran Covid-19. Aceh sendiri mencatatkan jumlah kasus konfirmasi positif yang rendah, yakni 1.241 orang sejak Covid-19 melanda Indonesia. Angka kasus di Aceh jauh di bawah kumulatif kasus nasional, yakni 155.412 orang. Sementara jumlah kasus sembuh di Aceh sebanyak 191 orang dan meninggal dunia 35 orang.

"Kita semuanya patut bersyukur, bahwa di Aceh kasus sampai hari ini saya dapat laporan dari Gubernur, 1.241 kasus. Ini masih dalam angka yang kecil, tetapi jangan dibiarkan untuk membesar lagi. Mumpung masih dalam jumlah kecil," kata Presiden Jokowi saat kunjungannya ke Aceh, Selasa (25/8).

Presiden meminta seluruh jajaran kepala daerah di Aceh untuk terus mengoptimalkan kampanye protokol kesehatan, terutama penggunaan masker, jaga jarak, dan kebiasaan mencuci tangan oleh masyarakat.

"Ini harus diulang-ulang terus agar masyarakat tahu betapa bahayanya kalau enggak pakai masker, berkerumun dalam jumlah yang banyak," kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, kedisiplinan masyarakat menjadi kunci penting bagi masyarakat untuk tetap braktivitas sebelum vaksin benar-benar ditemukan dan bisa diaplikasikan kepada masyarakat.

Jokowi juga mengingatkan kepada kepala daerah agar berhati-hati dalam membuat kebijakan pembukaan ekonomi. Ia mewanti-wanti, pembukaan ekonomi harus dilakukan berdasarkan kajian yang matang, terutama prakondisi, penentuan waktu yang tepat, dan penentuan prioritas sektor yang akan dibuka.

"Sektor mana yang didahulukan. Yang memiliki risiko terendah, buka dulu. Yang memiliki risiko paling tinggi buka nanti paling akhir atau nggak usah dibuka dulu," kata Jokowi. N Sapto Andika Candra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement