Jumat 07 Aug 2020 20:27 WIB

Sepekan Terakhir BMKG Catat Lima Gempa di Wilayah Sumbar

Dari lima kali gempa, satu dirasakan masyarakat di Sumatra Barat.

Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar) mencatat lima kali kejadian gempa di wilayah itu dalam sepekan terakhir. Terhitung sejak 31 Juli sampai 6 Agustus 2020. 

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang Mamuri dihubungi dari Padang, Jumat, menyebutkan dari lima kali kejadian gempa bumi yang tercatat oleh BMKG stasiun geofisika Padang Panjang tersebut, terdapat satu kali gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat.

Gempa tersebut terjadi Rabu (5/8), pada 06.51 WIB bermagnitudo 5.1 SR, episenter 1.66 LS dan 100.25 BT, lokasi 49 km Barat Daya Pesisir Selatan, Sumbar dengan kedalaman 41 km.

"Gempa tersebut ikut dirasakan di beberapa wilayah di Sumbar, seperti di Pesisir Selatan, Padang, Pariaman, Padang Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, dan Agam," katanya.

Ia menyebut dari lima kali kejadian gempa bumi tersebut, terdapat tiga kali di Pesisir Selatan dan dua kali di Kepulauan Mentawai, dengan rincian di Pesisir Selatan dengan kekuatan 3.7 magnitudo pada Sabtu (1/8), Kepulauan Mentawai 3.4 dan 3.6 magnitudo pada Minggu (2/8), dan di Pesisir Selatan dengan magnitudo 3.9 dan 5.1 terjadi pada Selasa (4/8) dengan rentang waktu yang berbeda.

Ia mengatakan selain di Sumbar, juga terdapat satu kali gempa bumi di wilayah sekitarnya, yaitu Sumatera Utara. "Gempa bumi yang terjadi selama sepekan terakhir ini bermagnitudo 3 < M > 5 SR sebanyak 5 kejadian, > 5 SR 1 kejadian," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan kejadian gempa bumi yang tercatat merupakan gempa bumi dangkal. "Secara signifikan gempa bumi yang terjadi selama sepekan terakhir tidak berdampak terhadap masyarakat, tapi ada satu gempa yang dirasakan di wilayah Sumbar," tuturnya.

Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya mengenai informasi tentang kejadian gempa.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id).), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement