Jumat 10 Jul 2020 02:25 WIB

Sumbar Kekurangan 3 Ribu Guru ASN

Merekrut tenaga guru kontrak berpotensi menimbulkan persoalan baru.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Hiru Muhammad
Seorang guru berjalan melewati genangan banjir yang masih merendam sekolah di Batipuhpanjang, Padang, Sumatera Barat, Rabu (23/3).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Seorang guru berjalan melewati genangan banjir yang masih merendam sekolah di Batipuhpanjang, Padang, Sumatera Barat, Rabu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat Adib Al Fikri meminta pemerintah pusat khususnya Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) tetap mengadakan seleksi CPNS periode 2020-2021. Sumatera Barat masih sangat kekurangan ASN guru.

"Kita luar biasa kurangnya jumlah guru ASN. kekurangan guru di kita ada sekitar 3 ribu orang. Saya minta pemerintah pusat pertimbangkan lagi, kaji ulang lagi agar rekrutmen CPNS supaya ada tahun 2020-2021," kata Adib kepada Republika, Kamis (9/7).

Adib menjelaskan tahun ini saja ada sebanyak 700 orang guru di Sumbar pensiun. Yang masuk hanya sekitar 400 orang guru ASN baru. Guru ASN yang ada di Sumbar saat ini berjumlah 11 ribu orang.

Adib kurang setuju bila kekurangan tenaga guru diakali dengan cara merekrut tenaga guru kontrak. Karena merekrut tenaga guru kontrak berpotensi menimbulkan persoalan baru."Contoh masalah yang akan timbul kalau merekrut pegawai kontrak, uang siapa yang membiayai, jadi harus ada lagi kan pembiayaan tambahan untuk sekolah. Sementara guru PNS terus berkurang. Kami mohon pemerintah pusat pertimbangkan lagi untuk buka seleksi CPNS 2020-2021," ujar Adib.

Adib menyebut Sumbar membutuhkan tenaga guru ASN yang sesuai dengan standar kualifikasi. Terlebih saat ini pemerintah sudah meniadakan sekolah unggul dan tidak unggul. Dengan konsekueksi, pemerintah harus menyamaratakan kualitas guru atau tenaga pengajar di semua sekolah.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement