Sabtu 04 Apr 2020 17:58 WIB

Gubernur Erzaldi Gunakan Aplikasi Seluler Untuk Pantau ODP

Pengawasan terhadap ODP di Babel menggunakan aplikasi IT

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Gubernur Erzaldi Rosman instruksikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 persiapkan tenaga pemandu untuk penggunaan aplikasi  guna memantau ODP dalam rapat khusus melalui video conference, Jumat (03/04).

Pengawasan terhadap Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang terdata masuk melalui bandara atau pelabuhan ke Babel dalam kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) saat ini diakui sulit. Hal itu membuat seorang putra daerah asal Babel yang menjadi salah satu Founder IT Rumahawan Indonesia Al Ghozi menawarkan aplikasi berbasis IT. Aplikasi dapat membantu kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Diakui Al Ghozi, dirinya bersama tim IT Rumahawan Indonesia akan mendukung penuh Pemprov kepulauan Babel dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Gubernur Erzaldi Rosman mengapresiasi metode ini dengan segera merespon presentasi yang dilakukan Al Ghozi kepada Gubernur Erzaldi Rosman dalam vidcon bersama beberapa pihak terkait penanganan Covid-19. Seperti Staf Khusus Bidang IT, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Babel, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kepulauan Babel, Kepala Dinas beserta Tim Dinas Kominfo Babel. 

Dijelaskan Al Ghozi, aplikasi ini mampu melakukan tracing, tracking, dan fencing ODP di Babel secara real time selama 14 hari. Selain itu, aplikasi ini juga mampu menampilkan history aktivitas ODP apabila handphone ODP dalam keadaan offline. Namun, ODP akan diingatkan tegas untuk tidak mematikan telepon selularnya selama 14 hari sejak terdata. “Aplikasi berbasis mobile, android dengan fitur #LiveLoveTracking merupakan real time Penelusuran (Tracing), Pelacakan (Tracking), dan pengurungan (Fencing) orang yang masuk Babel,” katanya.

ODP akan terpantau keberadaannya selama 14 hari, sehingga petugas dapat memastikan bahwa ODP tidak keluar rumah atau bepergian jauh. Itu artinya, ODP benar-benar menjalankan protokol karantina yang sudah ditetapkan pemerintah.  “Apabila ODP keluar rumah, maka aplikasi akan memberikan tanda (alert) kepada petugas. Jika ODP keluar lebih dari 50 meter dari rumah, petugas dapat segera mendatangi posisi ODP,” jelasnya. 

Secara teknis, Gubernur Erzaldi Rosman meminta Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Mikron Antariksa untuk menyiapkan tenaga pemandu yang bertugas membantu orang datang yang secara otomatis menjadi ODP untuk mengunduh aplikasi ini dan memasukkan data-data kependudukan hingga kondisi kesehatan yang dicek saat tiba di Babel. Sehingga kemudian akan memudahkan petugas memantau secara daring kondisi ODP. 

Tidak hanya Ketua Mikron Antariksa, Kadis Kesehatan Mulyono juga diminta untuk menyiapkan tenaga medis untuk membantu sesuai teknis di lapangan dalam menggunakan aplikasi tersebut. Demikian pula kepada Kadis Kominfo Sudarman, Gubernur Erzaldi Rosman juga menginstruksikan agar segera mengerahkan tenaga teknis pada dinasnya untuk membantu secara teknis seperti data center dan konektivitas saat pemantauan melalui aplikasi ini mulai berjalan. 

Ahad (05/04), Gubernur Erzaldi Rosman berharap aplikasi dan kesiapan semua pihak pendukung sudah bisa dievaluasi agar dapat segera digunakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement