Senin 30 Mar 2020 14:37 WIB

10 Masjid di Medan Disemprot Disinfektan

Kegiatan penyemprotan disinfektan dilakukan hingga Bulan Ramadhan.

Polisi menutup Jalan Brigjen Katamso, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (28/3/2020). Penutupan di 12 titik ruas jalan di Kota Medan pada pukul 09
Foto: Antara/Septianda Perdana
Polisi menutup Jalan Brigjen Katamso, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (28/3/2020). Penutupan di 12 titik ruas jalan di Kota Medan pada pukul 09

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah masjid di Kota Medan dan sekitarnya dalam upaya memutus mata rantai penularan virus corona jenis baru atau COVID-19.

"Hingga kemarin setidaknya sudah 10 masjid sudah dilakukan penyemprotan disinfektan," kata Rektor UISU Dr Yanhar Jamaluddin di Medan, Senin (30/3).

Sejumlah masjid yang telah disemprot disinfektan di antaranya adalah Masjid Baitul Amin, Masjid Sunanul Huda dan Masjid Baiturrahim di kawasan Kecamatan Medan Polonia, Masjid Ar Rahman dan Nurul Falah di Medan Johor, Masjid Ar Rivai di Medan Amplas, Masjid Nurul Huda di Medan Marelan, Masjid Al Jihad dan Al Iman di Medan Tembung dan Masjid Sulaimaniyah di Jalinsum Perbaungan.

Ia mengatakan, aksi peduli UISU tersebut merupakan bagian dari kegiatan "dakwah bil hal", yaitu dakwah yang disampaikan dengan mengutamakan perbuatan nyata dalam rangka mencegah penyebaran virus COVID-19 dengan mengutamakan masjid-masjid yang ada di Kota Medan. Ke depan, katanya, jika memungkinkan kegiatan serupa akan dilakukan hingga Ramadhan 1441 Hijriah.

"Selama bulan Sya’ban ini UISU mengambil peran di tengah-tengah masyarakat. Semoga menjadi berkah bagi UISU. Hal itu sejalan dengan pencapaian visi UISU menjadi perguruan tinggi yang Islami, andal, teruji, bermartabat mulia dan dicintai masyarakat serta diridhoi Allah SWT," kata Yanhar.

Sementara Ketua Umum Pengurus Yayasan UISU Prof Ismet Danial Nasution mengatakan gerakan aksi peduli UISU itu merupakan implementasi Catur Dharma UISU yakni pengabdian dan dakwah islamiyah yang menjadi ciri khas UISU.

"Ini merupakan bentuk tanggung jawab moral UISU. Iringan doa yang tidak putus-putusnya dan kita berharap dapat terus melakukan aktivitas di tengah-tengah masyarakat," kata Ismet.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement