Senin 08 Aug 2022 22:18 WIB

Januari-Juli 2022 Sulteng Ekspor Biji Lada Senilai Rp 57,4 Miliar

Rempah-rempah Sulteng dipastikan termasuk komoditas andalan dan diminati pasar ekspor

Biji lada. Data Balai Karantina Pertanian (Barantan) kelas II Palu mencatat nilai ekspor rempah lada biji di Sulawesi Tengah mencapai Rp 57,4 miliar atau sebanyak 763 ton ke Vietnam selama periode Januari-Juli 2022.
Foto: NCC
Biji lada. Data Balai Karantina Pertanian (Barantan) kelas II Palu mencatat nilai ekspor rempah lada biji di Sulawesi Tengah mencapai Rp 57,4 miliar atau sebanyak 763 ton ke Vietnam selama periode Januari-Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA PALU -- Data Balai Karantina Pertanian (Barantan) kelas II Palu mencatat nilai ekspor rempah lada biji di Sulawesi Tengah mencapai Rp 57,4 miliar atau sebanyak 763 ton ke Vietnam selama periode Januari-Juli 2022.

Kepala Balai Karantina Pertanian Palu Amril mengatakan, saat ini pihaknya terus mendorong nilai ekspor pertanian asal Sulawesi Tengah termasuk rempah-rempah. "Ekspor rempah asal Sulawesi Tengah perdana diekspor pada Maret 2021 senilai 63 ton ke Vietnam dan China melalui pelabuhan Pantoloan Palu," jelas Amril ditemui di Palu, Senin (8/8/2022).

Baca Juga

Menurutnya, rempah-rempah asal Sulawesi Tengah dipastikan termasuk dalam kategori komoditas andalan dan diminati pasar ekspor. Rempah-rempah yang sudah diekspor dari Sulawesi Tengah yakni lada putih, bunga pala dan pala biji.

"Ekspor ini jelas berpengaruh pada peningkatan ekonomi petani maupun masyarakat lainnya," sebut Amril.

Rempah-rempah yang diekspor dari Sulawesi Tengah diperoleh dari hasil perkebunan di wilayah Kabupaten Donggala, Parigi Moutong serta dari daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. "Rempah ini dikumpulkan pengepul dan pastinya diutamakan kualitasnya sebelum dilakukan pengiriman ke luar," kata Amril.

Meskipun nilai ekspor rempah Sulawesi Tengah belum besar, namun Balai Karantina Pertanian Palu terus melakukan sosialisasi untuk mendorong para pihak agar bisa melakukan ekspor serta bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memudahkan dan memfasilitasi kegiatan ekspor. "Rempah kita dibutuhkan dan tetap kita penuhi standar internasional dalam kegiatan ekspor ini," tutur Amril.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement