Selasa 31 Aug 2021 15:23 WIB

Pemkab Tojo Una-Una Upayakan Stimulan Korban Gempa

Stimulan bantuan rumah rusak akibat gempa dilihat dari tingkat kerusakan bangunan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi pembangunan rumah hunian sementara untuk korban gempa.
Foto: Dok. Istimewa
Ilustrasi pembangunan rumah hunian sementara untuk korban gempa.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah mengupayakan stimulan bagi rumah rusak berat, sedang, dan ringan korban gempa di kabupaten tersebut sebagai bagian pemulihan pascabencana alam. Keterangan ini disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Tojo Una-Una Iksan Badawi.

"Upaya pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tetap melakukan pendataan kembali rumah korban baik rusak berat, sedang maupun ringan, dan upaya stimulan sesuai dengan aturan-aturan berlaku," kata Iksan yang dihubungi dari Palu, Selasa (31/8).

Baca Juga

Ia menjelaskan stimulan bantuan rumah rusak akibat gempa magnitudo 5,8 pada 26 Agustus lalu akan dilihat dari tingkat kerusakan bangunan berat, sedang, dan ringan. Namun, secara keseluruhan tidak semua bantuan bersifat finansial.

Pemerintah setempat pada pemulihan pascabencana menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten Tojo Una-Una. "Iya, kami menggunakan APBD menanggulangi dampak gempa untuk stimulan rumah warga yang rusak akibat bencana alam ini," ujar Iksan.

Dari data BPBD setempat, dilaporkan kurang lebih 28 rumah warga mengalami kerusakan. Kerusakan itu terdiri dari 25 unit rumah rusak ringan, satu unit rusak sedang, dan dua unit rusak berat. Rumah-rumah tersebut tersebar di tiga desa dan tujuh kelurahan yang berada di Kecamatan Ampana Kota, Ampana Tete, dan Kecamatan Ratolindo.

"Artinya, penanganan pascabencana tidak serta merta stimulan langsung disalurkan kepada warga terdampak. Tentunya ada proses-proses yang harus dilalui. Karena itu warga diminta agar tetap bersabar karena penggunaan dana pemerintah tidak seperti penggunaan dana pribadi, tentu ada mekanisme dan tahapnya," tutur Iksan.

Selain itu, pemulihan pascagempa juga ada kolaborasi yang dibangun lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar penanganannya terlaksana secara optimal. "Pemerintah tetap memperhatikan warga yang terdampak langsung, karena ini bagian dari langkah pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement