Senin 25 Jan 2021 04:25 WIB

RS TNI-AD Tampung 100 Korban Gempa Sulbar

Rumah sakit lapangan didukung oleh 17 orang dokter.

Suasana tenda pengungsian di Stadion Manakarra Mamuju, Sulawesi Barat, Ahad (24/1/2021). Pasca terjadinya  gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2, jumat (15/1/2021) lalu, Gubernur Sulbar mengimbau masyarakat Mamuju dan Majene agar kembali ke kediamannya bagi warga yang rumahnya tidak terlalu rusak parah.
Foto: ANTARA /Akbar Tado
Suasana tenda pengungsian di Stadion Manakarra Mamuju, Sulawesi Barat, Ahad (24/1/2021). Pasca terjadinya gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2, jumat (15/1/2021) lalu, Gubernur Sulbar mengimbau masyarakat Mamuju dan Majene agar kembali ke kediamannya bagi warga yang rumahnya tidak terlalu rusak parah.

REPUBLIKA.CO.ID,MAMUJU -- Rumah Sakit (RS) lapangan TNI Angkatan Darat (TNI-AD) mampu menampung 100 korban gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

"RS lapangan bantuan Kepala Staf TNI-AD di lapangan Tammajarra telah didirikan di Markas Korem 142 Taroada Tarogau (Tatag) dan RS tersebut baru pertama kali didirikan di Indonesia," kata Danrem 142 Tatag Brigjen TNI Firman Dahlan di Mamuju, Ahad (24/1).

Ia mengatakan, rumah sakit lapangan bantuan KASAD ini didistribusi lewat kapal laut ADRI LII milik TNI-AD dan mampu menampung hingga 100 orang untuk melakukan pelayanan kesehatan korban gempa di Mamuju dan Majene.

"Jumlah personel Batalyon Kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan disiapkan sebanyak 147 orang, terdiri dari para medis dan tenaga ahli terutama dokter-dokter spesialis rumah sakit lapangan," katanya.

Selain itu, rumah sakit lapangan itu juga didukung oleh 17 orang dokter, di antaranya dokter spesialis termasuk dokter umum, apoteker, gizi dan perawat serta tenaga kesehatan lainnya.

Ia menyampaikan, rumah sakit lapangan ini digelar selama 22 hari dan akan tetap menyesuaikan perkembangan di lapangan jika masih dibutuhkan.

Sementara itu total jumlah korban gempa Mamuju dan Majene mencapai 91 orang dan yang selamat dari reruntuhan bangunan mencapai 18 orang sementara dalam pencarian tiga orang.

Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.

Sementara masyarakat pengungsi mencapai 15.000 orang di sejumlah titik daerah Kabupaten Mamuju dan 4.400 orang di Kabupaten Majene serta mengakibatkan ribuan pemukiman dan sejumlah fasilitas pemerintah rusak dan roboh.

Gempa Mamuju telah mengakibatkan kantor Gubernur Sulbar roboh dan rata dengan tanah selain itu bangunan rumah sakit berlantai lima di Kota Mamuju, pusat perbelanjaan dan pusat pelayanan publik lainnya juga roboh beserta ratusan pemukiman warga rusak total.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement