Rabu 21 Oct 2020 00:27 WIB

Insvestor China Berencana Investasi Rp 6 T di KEK Palu

KEK Sulteng sudah mendapat pengakuan nasional merupakan KEK terbaik di Indonesia.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) masih menjadi daya tarik investor. Salah satunya adalah investor asal China akan membangun pabrik besi dengan nilai investasi sebesar Rp 6 triliun di KEK Palu.

"Kami mendukung langkah mereka dan memberikan kemudahan kepada investor, termasuk proses perizinan. Hal ini untuk kepentingan peningkatan ekonomi daerah," kata Gubernur Sulteng Longki Djanggola saat menerima kunjungan Ketua Assosiasi Smelter China Mr Li bersama rombongan di ruang kerja gubernur, Selasa.

Menurut Gubernur, Kawasan Ekonomi Khusus Sulteng sudah mendapat pengakuan secara Nasional merupakan KEK terbaik di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah setempat membuka lebar dan memberi peluang sebesar-besarnya kepada investor menanamkan modalnya di kawasan tersebut.

Di samping itu, KEK Palu juga telah didukung dengan sejumlah infrastruktur penunjang, diantaranya jalan penghubung langsung menuju pelabuhan. Sebagai prasarana transportasi laut, pelabuhan sangat vital untuk memudahkan akses keluar masuk angkutan barang.Gubernur Sulteng juga berjanji, memberikan pelayanan prima terhadap investor sebagai jaminan kemudahan investasi di provinsi tersebut.

"Kami harap pabrik besi ini bisa beroperasi tahun 2021," ucapnya.

Ketua Asosiasi Smelter China Mr Li mengatakan, pihaknya tertarik dengan potensi yang ada di Sulteng, bila Pemprov Sulteng mendukung rencana mereka, investor asal China itu memacu upaya pembangunan pabrik besi di KEK Palu. Investor asal Negeri Tirai Bambu itu mengaku, perusahaan mereka sudah diakui dunia, bahkan pihaknya juga sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan ternama secara internasional.

"Kami berjanji menyeriusi menanam modal di Sulteng jika pemerintah mengizinkan kami," ujar Li.

Direktur PT Bangun Palu Sulteng Mulhanan Tombolotutu menjelaskan, animo pengusaha berinvestasi di lokasi KEK Palu cukup tinggi, sehingga saat ini luas area KEK 1.500 hektare sudah habis. PT Bangun Palu Sulteng merupakan BUMDmilik Pemprov Sulteng yang ditugaskan menangani, mengelola dan menarik minat investor menanamkan modalnya di KEK Palu.

"Rencana pembangunan pabrik besi oleh Mr Li akan terus kami dorong supaya kegiatan produksi cepat terwujud," kata Mulhanan yang juga mantan Wakil Wali Kota Palu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement