Selasa 04 Aug 2020 01:07 WIB

Tarif Jasa Transportasi Pendorong Deflasi di Sulsel

Deflasi terjadi karena penurunan sebagian indeks kelompok pengeluaran.

Tarif Jasa Transportasi Pendorong Deflasi di Sulsel (ilustrasi).
Foto: antaranews
Tarif Jasa Transportasi Pendorong Deflasi di Sulsel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat angka deflasi di provinsi tersebut pada Juli 2020 sekitar 0,40 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 104,87 poin, dan sektor jasa transportasi menjadi pendorongnya, salah satunya pada tarif jasa angkutan pesawat terbang.

Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah mengatakan penyebab deflasi di daerah tersebut karena menurunnya beberapa indeks harga-harga dan yang dominan pada sektor transportasi.

"Faktor pendorong terjadinya deflasi itu disebabkan adanya penurunan indeks harga pada beberapa kelompok yang memiliki kontribusi cukup besar, seperti transportasi," ujarnya, Senin (3/8).

Ia mengatakan dari lima kota IHK, dua kota yakni Makassar dan Bulukumba mengalami deflasi dan tiga kota lainnya seperti Watampone, Parepare, dan Palopo mengalami inflasi.

Deflasi tertinggi terjadi di Kota Makassar sebesar 0,54 persen sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Watampone sebesar 0,35 persen.

Yos menjelaskan deflasi terjadi karena penurunan sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,53 persen dan kelompok transportasi sebesar 2,63 persen.

Sementara kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya sebesar 0,05 persen.

Untuk kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.

Pada kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,09 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,03 persen; kelompok penyediaan makanan danminuman/restoran sebesar 0,11 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,34 persen.

"Dua subkelompok mengalami kenaikan indeks yaitu subkelompok pembelian kendaraan sebesar 0,35 persen dan subkelompok jasa pengiriman barang sebesar 0,46 persen dan satu subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok jasa angkutan penumpang sebesar 11,77 persen. Komoditas yang memberikan andil deflasi pada kelompok ini yaitu: tarif angkutan udara dan tarif kendaraan roda dua online. Sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu mobil," ucapnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement