Kamis 09 Jul 2020 21:18 WIB

Rapid Test di Pemprov Sulsel, 40 Orang di Antaranya Reaktif

Ujuan rapid test ini, juga memudahkan orang mendapat surat keterangan bebas covid

Petugas medis memperlihatkan sampel darah hasil rapid test (ilustrasi)
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Petugas medis memperlihatkan sampel darah hasil rapid test (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Rapid test Coronavirus Disease (COVID-19) dilaksanakan Pemerintah Provisi Sulawesi Selatan pada hari keempat, Kamis dari jumlah peserta yang ikut sebanyak 1.759 orang, terdata 40 orang di antaranya menujukkan gejala reaktif.

"Rapid test gratis ini dilakukan di dua tempat yakni gedung PKK Sulsel dan kantor Dinas Kesehatan. Sejauh ini ada 40 orang reaktif," sebut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Husni Thamrin, melalui data dikirimkan, Kamis (9/7).

Baca Juga

Dari data rapid rest hari keempat, pada dua lokasi tersebut, peserta yang mengikutinya sebanyak 334 orang. Dan untuk hari ini bertambah empat orang dinyatakan reaktif, sementara hari sebelumnya sebanyak 36 orang ditemukan reaktif.

Sedangkan data hari pertama, Senin 6 Juni jumlah peserta sebanyak 391 orang, 15 diantaranya relaktif. Selanjutnya, Selasa, 7 Juli jumlah peserta 337 orang, delapan orang reaktif. Pada Rabu, 8 Juli sebanyak 363 orang, sembilan orang reaktif, dan Kamis 9 Juli sebanyak 334 orang, empat orang diantaranya reaktif.

Untuk kouta rapid test di dua tempat masing-masing diberikan sebanyak 250 buah alat rapid per hari. Sementara alat yang disediakan Pemprov Sulsel sebanyak 3.000 buah.

Secara terpisah, perwakilan tim penggerak PKK Sulsel, Marloi Kini yang sedang bertugas di Aula PKK jalan Masjid Raya mengatakan, seluruh peserta mengikuti tes hari ini sebanyak 167 orang dan berjalan tertib. Sedangkan ditemukan peserta reaktif tiga orang.

"Seluruh peserta kita berikan surat keterangan, serta memberikan edukasi dan pengarahan menjalankan protokol kesehatan. Bagi yang reaktif disarankan ikut wisata covid di hotel, tapi hanya beberapa yang ikut, lainnya memilih isolasi mandiri. Bagi yang isolasi mandiri tetap dipantau sepekan, lalu di tes swab untuk memastikannya," tutur dia.

Pelaksanaan rapid tes gratis ini dilaksanakan hingga Sabtu 11 Juli 2020 untuk tahap pertama. Selanjutnya akan dibuka pendaftaran pada Minggu 12 Juli untuk tahap kedua.

"Hari Minggu baru dibuka lagi pendaftaran secara online, karena pekan ini sudah penuh. Jaraknya, sepekan. Alat disiapkan 3.000 buah, satu hari kuotanya 500 buah digunakan pada dua tempat rapid. Untuk surat keterangan bebas COVID-19, bisa digunakan 14 hari untuk keperluan keluar kota," ucapnya menjelaskan.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Ichsan Mustari usai mengikuti rapat di kantor DPRD Sulsel mengemukakan, rapid test gratis ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid. Selain itu memudahkan rakcing tbagi yang reaktif dan Kang Dadan tak bantuin. "ni sebagai upaya kita agar membatasi pergerakan orang, itu semua diperiksa. Kalau yang punya virus dilarang untuk keluar," katanya.

Selain memudahkan tracing, tujuan rapid test ini, juga memudahkan orang mendapat surat keterangan bebas covid, untuk dipergunakan orang keluar masuk Kota Makassar. Hal ini sesuai aturan Peraturan Wali Kota Makassar, nomor 36 tahun 2020.

"Sekarang ini banyak kasus di daerah itu karena kemungkinannya setelah dari Makassar, sehingga untuk menutup kemungkinan itu, maka dilakukan rapid agar dibatasi pergerakannya. Kalau reaktif dilarang berjalan (keluar rumah). Kita tentu terus jalan melaksanakan rapid, karena ini program pemprov," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement