Jumat 27 Mar 2020 07:55 WIB

Tingkat Okupansi Turun, Hotel di Makassar Mulai Perang Tarif

Hotel di Makassar mulai perang tarif di tengah merosotnya tingkat okupansi.

Kamar hotel. Hotel di Makassar mulai perang tarif di tengah merosotnya tingkat okupansi.
Foto: flickr
Kamar hotel. Hotel di Makassar mulai perang tarif di tengah merosotnya tingkat okupansi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sejumlah hotel mulai bintang tiga hingga bintang lima mulai melakukan perang tarif. Hal itu dilakukan untuk menghadapi penurunan jumlah kunjungan selama masa pemberlakuan pembatasan jarak fisik saat berinteraksi sosial.

Sales and Marketing Manager Gammara Hotel, Surya Arifin, mengatakan, pihaknya melakukan antisipasi cepat penyebaran virus Covid-19 dengan melakukan pemeriksaan suhu badan setiap pengujung dan karyawan. Untuk menggairahkan bisnisnya, hotel memberikan potongan harga bagi yang ingin bekerja atau beristirahat di hotel dalam kondisi aman dan nyaman.

Baca Juga

Surya mengatakan, hotel bintang empat ini membuat program Work from Gammara yang ditujukan bagi masyarakat yang tetap bekerja dan produktif, tetapi tetap ingin merasa nyaman sambil menikmati fasilitas hotel. Kini, kamar hotel ditawarkan dengan harga Rp 454.545/malam yang sebelumnya sekitar Rp 650 ribu/malam.

Hal serupa juga dilakukan pihak manajemen Hotel Best Western dan Losari Beach Makassar yang menawarkan harga kamar Rp 375 ribu per malam atau Rp 700 ribu per dua malam. Semula, harga normal kamar hotelnya sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 650 ribu per malam.

"Ini berlaku sejak 20 Maret hingga 16 Mei 2020," kata Marcomm Hotel Best Western dan Losari Beach Makassar, Arif.

Dalam keterangan terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga mengatakan, hanya ada sekitar 30 persen kamar hotel yang terhuni sebagai dampak dari merebaknya Covid-19. Penurunan okupansi hotel telah terjadi hampir tiga bulan terakhir ini

Kondisi tersebut berbeda jauh dengan periode yang sama 2019 yang masih mampu mencapai 60 persen tingkat hunian kamar hotel. Padahal, saat itu tengah terjadi kenaikan harga tiket yang hampir mencapai 100 persen dari kondisi normal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement