Selasa 19 May 2020 21:00 WIB

52 Persen Anak Sekolah di Papua tidak Belajar di Rumah

Ada 18 ribu tablet android yang telah dibagikan ke seluruh SMA/SMK se Papua.

Seorang guru bersama murid membersihkan kelas, ilustrasi. Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua menyatakan masih ada 52 persen anak-anak di daerah tersebut yang tidak belajar di rumah masing-masing
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang guru bersama murid membersihkan kelas, ilustrasi. Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua menyatakan masih ada 52 persen anak-anak di daerah tersebut yang tidak belajar di rumah masing-masing

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait mengatakan masih ada 52 persen anak-anak di daerah tersebut yang tidak belajar di rumah mereka masing-masing. Ia mengatakan telah meminta kepada Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) untuk memetakan pembelajaran yang dilakukan oleh anak-anak sekolah di rumah mereka masing-masing.

Disebutkan dari hasil tersebut hanya 18 persen yang berjalan sementara laporan dari masing-masing kota dan kabupaten di Papua ada 48 persen proses pembelajaran di rumah sedang berjalan. "Artinya bahwa masih ada 52 persen anak-anak kita di seluruh Papua yang tidak belajar, termasuk di Kabupaten Jayapura," kata Christian di Sentani, Selasa (19/5).

Baca Juga

Menurut dia, dengan program TV 'Kenambai umbai belajar' yang diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Komunikasi dan Informatika serta Asosiasi TV Kabel Papua, yang telah diresmikan oleh Bupati Jayapura, adalah langkah tepat untuk memastikan anak-anak sekolah dapat belajar di rumah mereka masing-masing.

"Secara pribadi dan lembaga, saya sangat salut dengan kinerja dan program seperti ini. Tidak bisa kita inginkan pendididikan bagus, tetapi gurunya tidak kita perhatikan," ujar mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya ini.

Menurutnya, ada 18 ribu tablet android yang telah dibagikan ke seluruh SMA/SMK se Papua, termasuk sejumlah SMA di Distrik Nimbokrang yang mendapat fasilitas tersebut.

Ada empat hal, lanjut Sohilait, yang bisa didapatkan dari penggunaan tablet android. Yang pertama adalah tv player, radio player, teleconfrence, dan informasi terkait pembelajaran yang dibutuhkan bagi siswa sekolah.

"Situasi seperti ini akan memaksa kita untuk belajar secara online, oleh sebab itu saya sudah perintahkan kepada seluruh kepala sekolah agar menggunakan fasilitas yang tersedia bagi kepentingan anak-anak murid," katanya.

Christian berharap dengan program TV Kenambai Umbai belajar di Kabupaten Jayapura dapat memastikan semua anak di daerah ini belajar dengan baik di rumah mereka masing-masing.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement