Jumat 08 Apr 2022 13:51 WIB

Pemkot Samarinda Raih Rekor MURI Pengumpulan Minyak Goreng Jelantah

Pemkot Samarinda meraih rekor MURI untuk pengumpulang minyak goreng jelantah.

Petugas memasukkan minyak jelantah hasil sedekah warga ke dalam jeriken. Pemkot Samarinda meraih rekor MURI untuk pengumpulang minyak goreng jelantah (ilustrasi)
Foto: Antara/Fauzan
Petugas memasukkan minyak jelantah hasil sedekah warga ke dalam jeriken. Pemkot Samarinda meraih rekor MURI untuk pengumpulang minyak goreng jelantah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Program pengumpulan donasi minyak jelantah garapan Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur atau program Jeng Rinda, mendapatkan rekor MURI atas pengumpulan minyak goreng jelantah terbanyak se- Indonesia.

Kegiatan yang dilaksanakan selama sehari dengan melibatkan para ASN di wilayah Pemkot Samarinda itu, terkumpul minyak goreng jelantah sebanyak 14.362 kilogram dengan taksiran harga Rp 100 juta.

Baca Juga

Pemberian rekor MURI diterima Wali Kota Samarinda, Andi Harun, di Ballroom Hotel Aston Samarinda pada Kamis (7/4/2022). Diketahui, Program Jeng Rinda merupakan program pengumpulan donasi berbentuk minyak jelantah di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkungan Pemkot Samarinda dan masyarakat.

Limbah ini akan dijual bersama mitra kerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PT Garuda Sinar Perkasa (GSP). Hasil penjualan ini akan digunakan untuk pembangunan kampung wisata Jeng Rinda di RT 32 Bukit Steling, Samarinda.

Wali kota Andi Harun mengapresiasi atas upaya kerja keras DLH bersama PT GSP dan relawan sehingga mendapatkan penghargaan ini. "Kami bangga atas pencapaian DLH bersama mitrapt GSP serta relawan atas pencapaian rekor MURI. Selain bermakna ekonomis, program ini juga menjadi langkah penyelematan keberpihakan peningkatan kualitas hidup kita," kata Andi Harun.

Andi Harun berharap program ramah lingkungan ini akan terus dilaksanakan oleh masyarakat dan diarahkan menjadi program yang lebih profesional.

"Kami telah mendesain program Jeng Rinda ini, selain sebagai kegiatan pro lingkungan, namun juga bisa dikombinasikan dengan badan usaha milik RT agar bernilai ekonomis bagi masyarakat," kata Andi Harun.

Andi Harun mewacanakan pendekatan ekonomis dan sosial secara beriringan untuk program Jeng Rinda tersebut. Sehingga budaya mengurangi limbah jelantah di sungai pun akan terus berjalan.

Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani mengatakan pihaknya melibatkan 125 relawan mahasiswa untuk menyosialisasikan program ramah lingkungan tersebut.

"Para relawan ditugaskan untuk mengedukasi masyarakat dari tingkat kelurahan hingga RT dengan membentuk koordinator dari unsur RT, PKK, Dasawisma, dan ibu muslimat."kata Nurrahmi.

Dia menambahkan DLH juga mendistribusikan jirigen gratis kepada 59 kelurahan sebanyak 3000 jirigen yang disebar ke 1.998 RT. Setelah itu, relawan dan PT GSP mengambil donasi limbah jelantah yang telah dimasukan dalam jurigen di 59 tersebut untuk dikumpulkan di tempat penampungan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement