Kamis 10 Mar 2022 16:25 WIB

Simbol Kebangkitan Ekonomi, Menparekraf Targetkan 128 Desa Wisata di Kalbar

Kemenparekraf akan berkolaborasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga lainnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) berbincang dengan petani saat sosialisasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 di desa Wisata Bantaragung, Majalengka, Jawa Barat, Ahad (6/3/2022). Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 yang ditargetkan diikuti 3.000 desa wisata di seluruh Indonesia tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing dan berkelanjutan serta meningkatkan sektor perekonomian desa setempat.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) berbincang dengan petani saat sosialisasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 di desa Wisata Bantaragung, Majalengka, Jawa Barat, Ahad (6/3/2022). Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 yang ditargetkan diikuti 3.000 desa wisata di seluruh Indonesia tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing dan berkelanjutan serta meningkatkan sektor perekonomian desa setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK-- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan 128 desa wisata di Kalbar untuk didaftarkan pada Jaring Desa Wisata (Jadesta).

"Untuk itu, kami mendorong Dinas Pariwisata Kalimantan Barat untuk terus menumbuhkan Desa Wisata di Kalbar. Kalimantan Barat ditargetkan memiliki 128 Desa Wisata untuk didaftarkan di Jaringan Desa Wisata (Jadesta). Ini simbol kebangkitan ekonomi, peluang usaha dan lapangan kerja, simbol kekuatan ekonomi baru yang sedang kita susun bersama Presiden Joko Widodo, yaitu desa wisata bahari," kata Sandiaga di Pontianak, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan untuk mendukung pengembangan Desa Wisata di setiap daerah, pihaknya akan berkolaborasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga lainnya.Pada kesempatan itu, ia mengapresiasi pengembangan ekowisata, dalam hal ini wisata mangrove berbasis masyarakat yang dilakukan pengelola Desa Wisata Sungai Kupah di Kabupaten Raya, Kalimantan Barat.

Menurutnya, selain memberi daya tarik yang kuat bagi wisatawan, hal ini juga sejalan dengan tren pariwisata baru yang berkualitas dan berkelanjutan, sehingga akan maksimal dalam memperkuat peluang kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.Dia menjelaskan saat ini sejumlah lembaga dunia banyak yang tertuju terhadap gerakan-gerakan penanaman mangrove untuk membantu ekosistem dan keberlanjutan lingkungan."Dengan begitu, kita mendorong setiap desa wisata yang ada agar bisa mengembangkan ekosistem berkelanjutan lingkungan, sehingga ini akan memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan dan meningkatkan perekonomian masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kalimantan Barat Windy Prihastari mengatakan, sampai saat ini sudah ada 30 desa yang mendaftar pada Jaring Desa Wisata (Jadesta) di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif."Pak Menteri meminta kita untuk mendorong desa wisata lainnya mendaftar, karena Kalbar ditargetkan paling tidak memiliki 60 Desa Wisata yang harus mendaftar, dan kemarin saat kunjungan di Sungai Kupah, Desa Wisata di Kalbar ditargetkan Kementerian Pariwisata menjadi 128," katanya.

Menurutnya, ini menjadi peluang yang harus dimanfaatkan  setiap desa di Kalbar untuk mengembangkan desa wisatanya."Kita beruntung dari 100 desa wisata yang ada di Indonesia, Wisata Desa di Sungai Kupah Kubu Raya ini mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pariwisata, sehingga kita berharap ini menjadi motivasi bagi desa lainnya untuk memaksimalkan potensi desa wisatanya," kata Windy.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement