Kamis 14 Oct 2021 21:51 WIB

Pemkab Murung Raya Latih Perajin Rotan

Pelatihan ini juga untuk mengangkat kembali tradisi menganyam di era modern.

Perajin menyelesaikan kerajinan rotan (ilustrasi). Pemkab Murung Raya, Kalimantan Tengah, memberi pelatihan bagi perajin rotan.
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Perajin menyelesaikan kerajinan rotan (ilustrasi). Pemkab Murung Raya, Kalimantan Tengah, memberi pelatihan bagi perajin rotan.

REPUBLIKA.CO.ID, PURUK CAHU -- Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) setempat melaksanakan pelatihan anyaman rotan serta kombinasi kulit kepada masyarakat Desa Danau Usung, Kecamatan Murung, yang kesehariannya sebagai perajin rotan.

Kegiatan pelatihan yang akan berlangsung selama empat hari tersebut dibuka oleh Asisten III Setda Murung Raya (Mura), Budi Susetyo. Kegiatan itu diikuti 15 peserta dari perajin lokal dari beberapa desa yang dilaksanakan di Desa Danau Usung, Kecamatan Murung, Kamis (14/10).

Baca Juga

Asisten III Setda Murung Raya Budi Susetyo mengatakan, potensi rotan yang begitu kaya tentu dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan bernilai ekonomi bagi kemajuan para perajin lokal. Bahkan anyaman rotan merupakan salah satu tradisi bagi masyarakat yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Untuk mengangkat budaya dan tradisi anyaman rotan bagi masyarakat, maka diperlukan pembinaan pengembangan anyaman rotan dari pemerintah. Salah satunya pembinaan melalui pelatihan yang dilaksanakan ini," kata Budi.

Kemudian, kata dia, dalam menghasilkan produk anyaman yang baik, maka memerlukan proses yang diantaranya pembelahan, perautan dan penganyaman rotan dengan bentuk serta pola yang diinginkan. "Dalam proses ini semua akan dibimbing oleh para pelatih kerajinan lokal yang telah disiapkan oleh instansi terkait," tambahnya.

Ia juga menyampaikan, penyelenggaraan kegiatan pelatihan anyaman rotan dan kombinasi kulit ini, merupakan rangkaian dan program dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan perajin rotan yang ada, sehingga produknya mampu bersaing dalam dunia usaha. Di samping itu, akan mampu mengangkat kembali tradisi menganyam di era modern ini dalam bentuk produk dengan kualitas yang lebih baik lagi.

"Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai salah satu motivasi dalam menggerakkan perekonomian kemasyarakatan, mengembangkan ide kreatif untuk mempertahankan tradisi anyaman agar dapat diterima untuk kebutuhan masyarakat yang modern," demikian kata Budi.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement