Kamis 28 Jan 2021 02:35 WIB

Penyakit Kutu Air Serang Korban Banjir di HST

Kutu air penyakit yang paling banyak dikeluhkan warga pascabanjir di Barabai,Kalsel.

Banjir di Kalsel. Ilustrasi.
Foto: istimewa
Banjir di Kalsel. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BARABAI -- Penyakit kutu air atau dalam bahasa Banjar disebut lancat saat ini menjadi penyakit yang paling banyak dikeluhkan warga Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, pascabanjir melanda beberapa waktu yang lalu.

"Hampir lima hari rumah kami terendam banjir dan kesana kemari berjalan tidak menggunakan sendal untuk mengambil logistik, sehingga kini telapak kaki saya terkena kutu air, rasanya sangat perih," kata Dillah warga Barabai Rabu (28/1).

Menurut dia, selain dirinya seluruh anggota keluarga baik itu, istri dan anaknya juga terkena hal yang sama.

Dari data Dinas Kesehatan tertanggal 16 sampai 26 Januari 2021, tercatat penyakit alergi kutu air atau gatal-gatal mencapai 453 orang. Angka tersebut dihitung dari warga yang datang berobat gratis ke posko kesehatan penanganan banjir di Kabupaten HST.

Belum lagi yang melakukan pengobatan sendiri, kemungkinan mencapai ribuan orang terkena penyakit kutu air.

Selanjutnya, posisi kedua terbanyak penyakit yang dikeluhkan warga pascabanjir adalah ISPA yaitu sebanyak 375 orang disusul penyakit RA/MYALGIA atau nyeri otot sebanyak 179 orang.

Membantu para penderita, Pemkab HST melalui Dinas Kesehatan membuka posko di beberapa titik pengungsian dan di sejumlah kecamatan yang terdampak banjir.

Kutu air atau tinea pedis adalah infeksi jamur pada kulit kaki. Infeksi jamur ini biasanya bermula dari sela jari kaki kemudian menyebar ke semua area kaki. Kondisi ini dapat terjadi pada semua golongan usia.

Kutu air dikenal juga dengan istilah athlete’s foot atau kurap kaki. Kutu air rentan terjadi pada kaki yang sering basah atau lembap akibat berkeringat atau menggunakan sepatu ketat.

Keluhan yang biasanya dirasakan saat seseorang mengalami kutu air adalah kulit kaki yang terasa gatal, bersisik, dan kemerahan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement