Jumat 15 Jan 2021 20:12 WIB

Mensos Minta Jajarannya Cepat Bantu Korban Banjir Kalsel

Sebanyak 84 ribu jiwa terdampak banjir yang terjadi di Kalsel.

Warga menggendong anaknya melintasi banjir di Desa Kampung Melayu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (15/1/2021). Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menyatakan peningkatan status siaga darurat menjadi tanggap darurat, keputusan itu diambil mengingat musibah banjir yang terjadi semakin meluas di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Warga menggendong anaknya melintasi banjir di Desa Kampung Melayu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (15/1/2021). Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menyatakan peningkatan status siaga darurat menjadi tanggap darurat, keputusan itu diambil mengingat musibah banjir yang terjadi semakin meluas di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini menginstruksikan para jajarannya untuk terjun langsung ke lokasi banjir Kalimantan Selatan (Kalsel). Mensos juga meminta jajarannya membawa bantuan bagi korban.

Secara umum terdapat 22.765 kepala keluarga dengan total 84.438 jiwa yang terdampak bencana banjir di Kalimantan Selatan. Khusus para penyintas telah mendapatkan layanan pengecekan kesehatan, bantuan pakaian layak pakai serta makanan atau logistik selama berada di posko.

Baca Juga

Hujan yang terus mengguyur selama dua hari berturut-turut tanpa henti mengakibatkan sungai di sekitar lokasi bencana meluap dan membanjiri pemukiman-permukiman warga.

"Bantuan ini diharapkan dapat membantu para korban yang terdampak banjir," kata Kepala Balai BRSPDM Budi Luhur Banjarbaru Herry Pawoko, melalui keterangan tertulis Kemensos yang diterima di Jakarta, Jumat (15/1).

Ia mengatakan setelah menerima arahan Mensos, Balai BRSPDM Budi Luhur Banjarbaru langsung mendirikan posko darurat bencana banjir. Salah satu tindakan utama yang dilakukan ialah membantu para penyintas, yakni para lansia, anak-anak, ibu hamil, bayi dan kelompok rentan lainnya.

"Pekerja sosial langsung memberikan layanan psikososial dan trauma healing bagi para penyintas," katanya.

Gerak cepat yang dilakukan oleh BRSPDM Budi Luhur Banjarbaru, yakni memfungsikan satu asrama menjadi posko darurat bencana banjir di lokasi bencana. Hingga saat ini tercatat 22 warga yang terdampak bencana banjir dari wilayah Martapura dan mengungsi di posko darurat. Warga tersebut terdiri dari dua orang lanjut usia, 10 pasangan suami istri, tiga remaja serta tujuh anak-anak dan bayi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement