Senin 13 Jul 2020 23:20 WIB

PMI Banjarmasin Alami Krisis Pendonor Darah

Permintaan darah di masa pandemi Covid-19 ini berkurang.

PMI Banjarmasin Alami Krisis Pendonor Darah (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
PMI Banjarmasin Alami Krisis Pendonor Darah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan tengah mengalami krisis pendonor darah untuk memenuhi stok per harinya yang mencapai minimal 100 kantong darah.

Ketua Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin dr Aulia Ramadhan Supit mengungkapkan, dalam seminggu ini pendonor berkurang drastis, hingga stok darah menjadi kurang. "Sebab dalam minggu-minggu ini paling 25 sampai 50 orang saja yang donor seharinya, padahal keperluan minimal 100 kantong darah per harinya," ujar dr Rama, panggilan akrabnya, Senin (13/7).

Karena itu, dia menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bisa membantu mendonorkan darahnya, karena sangat diperlukan untuk menolong nyawa orang yang sangat memerlukan di rumah sakit.

"Kalau ada yang ingin mendonorkan darahnya bisa langsung datang ke Unit Donor Darah (UDD) PMI di jalan S Parman atau di jalan Niaga Utara, bisa juga menghubungi kontak kami di +6281953706909," tuturnya.

Pasalnya, kata dr Rama, semua jenis golongan darah stok menipis. Meskipun diakuinya permintaan darah di masa pandemi Covid-19 ini berkurang, namun stok harus selalu mencukupi, karena sewaktu-waktu bisa meningkat dibutuhkan rumah sakit bagi pasiennya.

Sehingga pihaknya berharap, masyarakat pendonor darah kembali antusias sebelum masa pandemi Covid-19 ini. "RSUD Ulin Banjarmasin itu saja membutuhkan sekitar 100 kantong perharinya, kalau rumah sakit lainnya sekitar 50 kantong," ucapnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement