Selasa 31 Mar 2020 23:28 WIB

Warga Buat Cairan Disinfektan dari Daun Sirih

Daun sirih dianggap mampu memberikan perlindungan ganda dari kuman secara alami.

Daun sirih
Foto: Republika/Musiron
Daun sirih

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pecinta lingkungan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, membuat cairan disinfektan dari bahan alami. Cairan disinfektan berasak dari yakni sulingan daun sirih yang kemudian dipasang pada alat pengembun di bilik disinfektan untuk menangkal penyeberan Coronavirus Disease 2019 (covid-19).

"Kandungan dalam daun sirih, antara lain polifenol chavicol yang dapat memberikan perlindungan ganda dari kuman secara alami, jadi aman bagi tubuh, bahkan menyehatkan," ujar warga Samarinda yang tergabung dalam Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) Krisdiyanto, Selasa (31/3).

Baca Juga

Ia menuturkan keinginan menyuling sendiri daun sirih tersebut dilakukan karena selama ini ia melihat banyak yang membuat cairan pembersih tangan dan disinfektan dari bahan kimia. Ia menuturkan bahwa alat untuk menyuling sirih yang digunakan adalah panci presto dengan daya tampung kecil, yakni hanya dua liter, sehingga sebanyak itulah yang ia hasilkan dari cairan sulingan daun sirih per empat jam penyulingan.

Selain untuk menekan mikro organisme virus corona, daun sirih juga merupakan antiseptik alami yang dapat diaplikasikan pada luka untuk membunuh kuman. Kandungan polifenol pada daun sirih juga dapatmengurangi peradangan, seperti radang sendi dan orkitis.

Kandungan daun sirih dapat membantu mencegah penumpukan radikal bebas dan menjaga kekebalan tubuh penderita diabetes, mempercepat proses penyembuhan luka karena mengandung polifenol yang bersifat antioksidan. Bahkan kandungan daun sirih juga dipercaya bisa meredakan asma.

Untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum, ia mengolah daun sirih itu bekerja sama dengan guru SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda, Saharuddin dan Ervina, yang telah menunjukkan karya dalam pembuatan bilik disinfektan mini.

Krisdiyanto menuturkan bahwa saat ini pihaknya bersama tim di SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 telah merampungkan enam unit bilik disinfektan yang mereka namakan Ersus Chamb tersebut. Dari enam unit Ersus Chamb ini, empat unit merupakan pesanan pribadi warga Samarinda.

Sementara yang dua unit lagi disumbangkan untuk keperluan umum, yakni satu disumbangkan ke Puskesmas Harapan Baru Samarinda, dan satu unit lagi disumbangkan ke Rumah Singgah bagi penderita kanker di Jl Delima Samarinda. Untuk memproduksi satu unit bilik disinfektan mini yang hanya muat satu orang dengan pengembunaan dalam bilik sekitar 15 detik itu, diperlukan biaya sekitar Rp2,5 juta.

"Modal pembuatan yang sebesar Rp 2,5 juta itu sudah lengkap dan langsung bisa digunakan, yakni terdiri dari bilik dengan tutup plastik dari semua sisi, satu set mesin penguapan, hingga dua liter cairan sulingan daun sirih atau aerosol," ucap Krisdiyanto.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement