Sabtu 28 May 2022 14:48 WIB

125 Hektare Lahan Pertanian di Probolinggo Terdampak Banjir

Sebanyak 125 hektare lahan pertanian padi dan bawang merah terdampak banjir

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sebanyak 125 hektare lahan pertanian padi dan bawang merah terdampak banjir. Ilustrasi.
Foto: Antara
Sebanyak 125 hektare lahan pertanian padi dan bawang merah terdampak banjir. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO - Sebanyak 125 hektare lahan pertanian yang ditanami padi dan bawang merah di beberapa desa di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terdampak banjir. Banjir menerjang 11 desa di dua kecamatan pada Kamis (26/5/2022).

"Banjir tersebut telah menggenangi beberapa lahan pertanian masyarakat yang ditanami padi dan bawang merah di dua tiga desa di Kecamatan Gending," kata Pelaksana tugas Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko dalam rilis yang diterima Antara, Sabtu (28/5/2022).

Baca Juga

Di Kecamatan Gending terdapat Desa Gending tepatnya di Dusun Krajan dan Dusun Buyut dengan terdampak terparah seluas 75 hektare yang ditanami bawang merah dan padi. Selanjutnya Desa Brumbungan Lor terdapat tanaman bawang merah seluas 20 hektare dan Desa Pesisir tepatnya di Dusun Krajan dan Dusun Kramat menggenangi lahan pertanian yang ditanami padi seluas 30 hektare.

"Untuk mengatasi permasalahan banjir yang meluber ke rumah-rumah warga, Pemkab Probolinggo melalui perangkat daerah dan Forkopimda melakukan rapat koordinasi di Kantor Kecamatan Gending pada Jumat (27/5/2022) setelah terjadinya banjir dan tanggul jebol di kecamatan setempat," tuturnya.

Timbul menjelaskan rapat koordinasi dilakukan agar nantinya dampak banjir cepat tertangani dengan baik dan tidak terjadi kembali permasalahan serupa. "Hasil rakor, Forkopimka beserta kepala desa berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan permasalahan banjir yang harus diselesaikan terutama sungai yang berfungsi menampung air hujan itu untuk dilakukan normalisasi," katanya.

Timbul mengatakan rusaknya tanggul sungai menyebabkan rumah warga digenangi air. Dengan demikian harus dilakukan audit aliran sungai untuk mengatasi permasalahan banjir yakni titik-titik mana saja yang harus dilakukan normalisasi. "Jika nantinya terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi selama beberapa jam maka sungai tersebut mampu menampung air hujan dalam jangka panjang," ujarnya.

Perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan SDA Provinsi Jawa Timur Anton Dharma mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti komitmen yang disampaikan oleh Plt Bupati Probolinggo bahwa dilakukan penanganan tanggul yang jebol di sungai Kecamatan Gending telah dimulai secara darurat. "Selain itu dilakukan audit terhadap aliran-aliran sungai yang berkoordinasi langsung dengan Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo agar supaya nantinya tidak terjadi permasalahan banjir lagi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement