Ahad 26 Sep 2021 19:09 WIB

Situasi COVID-19 di Surabaya Membaik untuk Pemulihan Ekonomi

Capaian vaksinasi Kota Surabaya untuk dosis pertama mencapai 2.367.508.

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di kawasan Margorukun, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (26/9/2021). Situasi COVID-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, terus membaik. Diharapkan kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk penguatan infrastruktur kesehatan dan upaya-upaya pemulihan ekonomi.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di kawasan Margorukun, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (26/9/2021). Situasi COVID-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, terus membaik. Diharapkan kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk penguatan infrastruktur kesehatan dan upaya-upaya pemulihan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Situasi COVID-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, terus membaik. Diharapkan kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk penguatan infrastruktur kesehatan dan upaya-upaya pemulihan ekonomi.

"Sehingga iklim dunia usaha di Kota Surabaya bisa bergerak kembali," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Ahad (26/9).

Armuji mengatakan, berdasarkan data dari dashboard vaksinasi Kemenkes per 25 September 2021, capaian vaksinasi Kota Surabaya untuk dosis pertama mencapai 2.367.508 atau sebesar 106,73 persen. Sementara, vaksinasi dosis kedua sebesar 1.509.761 atau 68,06 persen.

Gencarnya vaksinasi COVID-19 yang dilakukan berbagai pihak, lanjut dia, menjadikan Kota Surabaya saat ini berada di level 1 berdasarkan asesmen situasi COVID-19 Kemenkes. Meski demikian secara aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Kota Surabaya masih masuk level 3. Hal ini karena Kota Surabaya masuk wilayah aglomersasi Surabaya Raya bersama dengan Kabupaten Gresik dan Sidoarjo.

Untuk progres vaksinasi di Kota Surabaya sudah diatas 100 persen. Sementara, vaksinasi di Gresik dan Sidoarjo masih di atas 50 persen.

Untuk mencapai pergerakan ekonomi yang dahsyat, maka Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama-sama dengan Bupati Gresik dan Sidoarjo melakukan kolaborasi percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi ini. Sebab, vaksin itu adalah salah satu syarat untuk menentukan level 1, 2 dan 3.

Menurut Eri, melalui kolaborasi percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi menunjukkan bahwa masing-masing kepala daerah mampu untuk meletakkan egoisme, jabatan, dan harga dirinya demi kepentingan umatnya.

"Kami siap lahir dan batin. Kami ini adalah satu kekuatan dan satu saudara yang besar. Kami bukan bersaing, tapi kami berkolaborasi untuk menyelesaikan pandemi COVID-19 melalui percepatan vaksin," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement