Senin 19 Jul 2021 08:15 WIB

Ribuan PKL hingga Warung Kecil di Banyuwangi Mulai Terima Bantuan Uang Tunai

Ribuan PKL hingga Warung Kecil di Banyuwangi Mulai Terima Bantuan Uang Tunai

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Ribuan PKL hingga Warung Kecil di Banyuwangi Mulai Terima Bantuan Uang Tunai
Ribuan PKL hingga Warung Kecil di Banyuwangi Mulai Terima Bantuan Uang Tunai

jatimnow.com - Pemkab Banyuwangi mulai menyalurkan dana bantuan uang tunai kepada ribuan warung kecil hingga PKL yang terimbas Pandemi Covid-19 dalam masa PPKM Darurat 3-20 Juli.

Selain kepada PKL dan warung kecil, Pemkab Banyuwangi juga mengalokasikan sembako untuk warga yang membutuhkan yang disalurkan secara bertahap, melengkapi berbagai skema bantuan dari pemerintah pusat.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berkeliling ke sejumlah PKL dan pedagang kecil yang telah terdata di sejumlah kecamatan, Minggu (18/7/2021) malam, sembari menyerahkan bantuan uang tunai tersebut. Dia juga mengingatkan agar semuanya selalu menjalankan protokol kesehatan.

"Assalamualaikum. Mohon maaf mengganggu sebentar. Apa kabarnya? Ini selama berjualan selalu pakai masker terus, kan?" sapa Ipuk kepada seorang PKL bernama Subhan.

"Alhamdulillah, iya Bu selalu pakai masker," jawab PKL tersebut.

"Masak? Mungkin karena ketemu saya aja ngomong begitu, mungkin abis ini dicopot maskernya. Semua sudah tahu kok kalau sampeyan ganteng, jadi tidak perlu maskernya dibuka ya Pak pas jualan," sambung Ipuk disambut tawa PKL dan sejumlah pembeli.

Ipuk lantas menjelaskan program bantuan dari Pemkab Banyuwangi sebesar Rp 300 ribu per PKL hingga warung kecil.

"Mau atau tidak? Tapi ada syaratnya lho," tutur Ipuk.

"Apa Bu syaratnya?" sahut PKL itu.

"Syaratnya mudah. Selalu taat protokol kesehatan, maskernya selalu dipakai. Janji ya?" tambah Ipuk yang lantas menyerahkan bantuan uang tunai tersebut.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memberikan bantuan beras ke PKL

Ipuk juga bertemu dengan penjual pentol, Arman, yang mengeluhkan penjualannya susut ratusan persen. Biasanya, dia bisa menjual hingga 15 kilogram, tapi sejak PPKM Darurat hanya 3 kilogram saja.

"Memang turun sangat drastis," ucap Arman.

Para PKL dan warung-warung kecil juga mengeluhkan hal serupa, mengingat memang jam operasionalnya dibatasi.

"Biasanya saya jual jamu sampai pukul 22.00 WIB, tapi sekarang 20.00 WIB. Pendapatan turun sangat banyak," ujar penjual jamu bernama Anwar.

Ipuk meminta agar PKL dan pemilik warung kecil tidak melihat nilai bantuan tersebut. Program ini merupakan solidaritas untuk membantu pelaku usaha ultra mikro sekaligus menjaga bantalan ekonomi warga.

"Target kami lebih dari 3.000 warung/PKL, seperti PKL nasi goreng, gorengan, warkop kecil, dann sebagainya. Kan jam operasional mereka dibatasi, juga tidak boleh makan-minum di tempat. Hari ini, bertahap terus besok dan selanjutnya terus disalurkan," ujarnya.

Ipuk menambahkan, nilai bantuan yang direncanakan sebesar Rp 300 ribu per warung kecil hingga PKL. Namun, dia menyadari bahwa nilai tersebut mungkin tidak bisa menutupi potensi hilangnya omzet para pelaku usaha ultra mikro tersebut.

"Tapi paling tidak semoga bisa membantu," ujar Ipuk.

Dia menambahkan, selain PKL hingga pelaku usaha kecil, bantuan untuk pelaku seni, wisata, penyandang disabilitas, jasa transportasi dan warga yang membutuhkan secara umum juga disiapkan dengan pemberian sembako yang mulai disalurkan bertahap pekan ini.

"Jadi begini, dari pemerintah pusat itu ada bantuan sosial tunai, bantuan pangan nontunai, PKH, BLT dana desa, dan sembako juga. Nah Pemkab Banyuwangi melengkapi juga dengan sembako, kita sudah siapkan. Yang pekan lalu sudah disalurkan juga hasil gotong royong ASN hampir 54 ton beras," tandas Ipuk.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement