Selasa 19 Jan 2021 18:32 WIB

2.301 Nakes di Surabaya Divaksinasi Covid-19

Nakes tersebar di 109 fasilitas kesehatan di Surabaya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan memasukkan vaksin COVID-19 Sinovac ke dalam tempat penyimpanan vaksin atau
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas kesehatan memasukkan vaksin COVID-19 Sinovac ke dalam tempat penyimpanan vaksin atau

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita memgungkapkan, total tenaga kesehatan yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 di Kota Pahlawan sebanyak 2.301 orang. Febria mengatakan, 2.301 tenaga kesehatan yang divaksin terssbut merupakan yang lolos tahap penyaringan (screening).

Febria menyatakan, ribuan tenaga kesehatan yang telah menerima vaksinasi itu bekerja di 109 Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang tersebar se-Surabaya. “Ini masih terus bertambah setiap harinya. Karena pelaksanaannya secara bertahap,” kata Febria di Surabaya, Selasa (19/1).

Baca Juga

Febria mengungkapkan, untuk saat ini ada sekitar 203 nakes yang tidak lolos tahap screening. Sebab, sebagian dari mereka memiliki komorbid seperti hipertensi, gastritis, serta kelainan darah dan beberapa faktor lainnya. Bahkan, ada beberapa Nakes yang tengah menyusui maupun hamil.

“Jumlahnya untuk hipertensi ada sekitar 23 orang, kalu Nakes menyusui ada 10 orang, kemudian gastritis ada lima, serta ada pula yang penyitas dan komorbid lain mengharuskan untuk tidak dilakukan vaksin,” ujarnya.

Febria melanjutkan, total sasaran tenaga kesehatan penerima vaksin di Surabaya sebanyak 33.993 orang. Sementara tenaga kesehatan yang sudah mendaftar ulang atau verifikasi sebanyak 26.801 orang. “Artinya masih ada yang menunggu SMS blast dan verifikasi data,” kata dia.

Febria menambahkan, meskipun telah menerima vaksin, para Nakes diminta untuk tetap disiplin ketat protokol kesehatan. Mulai dari menjaga jarak, mengenakan masker, serta mencuci tangan. Pihaknya juga berharap dari vaksin dan disiplin prokes ini, Covid-19 dapat segera hilang dari Kota Surabaya.

“Semoga virus ini segera hilang dari kota kita tercinta. Tetap jaga kesehatan, dan jauhi kerumunan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement