Selasa 27 Oct 2020 16:41 WIB

Ditlantas Polda Jatim Siapkan Pengamanan saat Libur Panjang

Selain mengamankan jalur wisata, ditlantas juga turut memetakan titik rawan bencana a

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah wisatawan mengendarai perahu di obyek wisata Kafe Sawah yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pujon Kidul di Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah wisatawan mengendarai perahu di obyek wisata Kafe Sawah yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pujon Kidul di Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wadirlantas Polda Jatim AKBP Didit Bambang Wibowo menegaskan, kesiapannya mengamankan jalur-jalur ke destinasi wisata menjelang libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW pada akhir Oktober 2020. Apalagi, libur panjang tersebut bertepatan dengan digelarnya Operasi Zebra Semeru 2020. Dimana pihaknya menerjunkan 3.004 personel dalam operasi yang digelar.

"Nantinya, kita siapkan pengamanan di sejumlah titik. Misalnya wilayah yang ramai, lalu di jalan tol hingga jalur menuju tempat wisata," kata Didit di Surabaya, Selasa (27/10).

Selain mengamankan jalur-jalur wisata, pihaknya juga turut memetakan titik-titik rawan bencana alam seperti banjir dan longsor. Di titik-titik rawan bencana tersebut juga nantinya akan disiagakan personel untuk memudahkan koordinasi.

Didit menegaskan, operasi yang digelar juga dimaksudkan untuk mendisiplinkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Didit mengingatkan personel yang bertugas di lapangan untuk selalu mengingatkan masyarakat ketika tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Jangan sampai liburan panjang menjadi salah satu penularan Covid-19," ujar Didit.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Tri Bagus Sasmito juga mengimbau, pelaku wisata memperketat protokol kesehatan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, menjelang libur panjang. Baik pengelola wisata, hotel, pemilik kendaraan, restoran atau warung makan, UMKM, hingga wisatawan menurutnya tidak boleh lengah mengingat penyebaran Covid-19 belum usai.

"Jadi libur panjang ini kan potensi bahwa masyarakat ini kan berkunjung ke objek-objek pariwisata, mengadakan perjalanan, pergerakan. Pelaku pariwisata kita minta tetap melakukan penerapan protokol kesehatan," ujar Bagus.

Bagus menegaskan, kepastian ketatnya penerapan protokol kesehatan di tempat wisata menjadi penting supaya masyarakat bisa berwisata dengan aman, nyaman, dan sehat. Bagus juga mengimbau masyarakat yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, serta mereka yang telah berusia lanjut, untuk memikirkan risiko sebelum berangkat berlibur. Mengingat golongan tersebut sangat rentan terpapar Covid-19.

"Yang punya penyakit bawaan atau usia lanjut itu ditahan atau benar-benar pertimbangkan supaya dia tidak gampang terkena risiko," ujar Bagus.

Bagus mengungkapkan, di Jatim ada sekitar 551 destinasi wisata yang siap dikunjungi saat libur panjang tersebut. Lebih dari 50 persen dari total 969 destinasi wisata yang ada di wilayah setempat. Bagus pun menegaskan, dibukanya destinasi-destinasi wisata tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Utamanya terkait pembatasan kuota.

"Tentu masih berlaku (pembatasan kuota) itu mempertimbangkan sesuai SE Gubernur Jatim dan arahan dari Kemenparekraf sama semua. Pembatasan kan untuk menghindari penumpukan atau crowded di lapangan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement